Mohon tunggu...
Syifa Anifda
Syifa Anifda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Matemtika.

Saya memiliki hobi traveling dan memiliki keahlian dalam menulis karangan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Emisi Gas dalam Pemanasan Global

11 Desember 2024   23:15 Diperbarui: 11 Desember 2024   23:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh: https://images.pexels.com/photos/16689454/pexels-photo-16689454/free-photo-of-i-m-back-japan-vibes.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=1260&h=

Pemanasan global merupakan tantangan yang sekarang sedang kita hadapi dan lagi hype dibahas saat ini. Pemanasan global memiliki banyak faktor yang dimana faktor tersebut bisa saja berasal dari aktivitas manusia seperti yang terjadi saat ini maupun faktor alami seperti perubahan aliran air laut atau siklus matahari. Seperti yang kita tahu peningkatan suhu rata-rata dan perubahan cuaca yang tidak menentu saat ini merupakan dampak dari pemanasan global. Banyak hal yang dapat menyebabkan pemanasan global yang dimana salah satunya dari emisi gas rumah kaca yang menjadi penyumbang terbesar terjadinya pemanasan global saat ini.

Secara ilmu pengetahuan pemanasan global disebabkan karena terjadinya efek rumah kaca. Yang dimana seharusnya energi atau cahaya (inframerah) yang dipantulkan dan dilepaskan harus seimbang. Namun banyaknya emisi gas rumah kaca yang dapat menyerap energi ataupun cahaya tersebut yang menghalangi cahaya yang harusnya dipantulkan keluar dan malah memerangkap cahaya tersebut untuk tetap didalam bumi. Emisi gas rumah kaca memang sangat bermanfaat untuk menjaga suhu bumi agar tetap stabil namun apabila emisi tersebut terlalu banyak dihasilkan yang dimana akan menyebabkan banyak energi yang terperangkap dan meningkatkan suhu bumi secara signifikan.

Emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O)  dapat menyebabkan pemanasan global. Yang dimana emisi gas rumah kaca tersebut memiliki sifat yang mampu menyerap dan memerangkap panas (radiasi inframerah) yang telah dipancarkan dan memantulkanya lagi kedalam bumi. Apabila emisi tersebut terlalu banyak dampak yang ditimbulkan sangat tidak baik bagi bumi karena cahaya yang harusnya dipancarkan malah terjebak dan membuat suhu bumi terasa lebih panas daripada suhu bumi seharusnya.

Penyebab utama dari meningkatnya emisi gas tersebut adalah aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab seperti deforestasi, pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan industri, perkebunan dan pertanian. Pada saat ini banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan jabatan yang ia miliki untuk melakukan kegiatan ilegal. Banyak hutan-hutan yang harusnya dilindungi malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Juga pabrik-pabrik besar yang bertindak semaunya melupakan peraturan-peraturan yang berlaku. Yang justru kebanyakan gas karbondioksida dihasilkan dari kegiatan-kegiatan industri tersebut dan karbon dioksida merupakan emisi gas rumah kaca yang paling banyak dihasilkan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk tidak ikut serta dalam menghasilkan emisi gas yang dapat berdampak buruk bagi pemanasan global.

Banyaknya kegiatan seperti deforestasi yang menyebabkan hilangnya banyak hutan-hutan yang dijadikan gedung-gedung maupun jalan-jalan besar. Padahal kita tahu hutan sangat dibutuhkan dalam kasus kali ini karena hutan merupakan paru-parunya dunia yang secara alami melalui proses fotosintesis dapat menyerap sebagian besar emisi-emisi gas rumah kaca yang dihasilkan akibat kelalaian aktivitas manusia. Selain hilangnya pohon-pohon yang dapat menyerap CO2 kegiatan deforestasi juga dapat menyumbangkan emisi gas dari pembakaran ataupun degradasi pohon.

Dalam jangka panjang pemanasan global tersebut akan mengarah kepada perubahan iklim yang tidak menentu atau tidak dapat diprediksi. Dan apabila terus didiamkan terus tanpa ada aksi untuk mencegah atau mengatasi nya akan terjadi perubahan iklim yang lebih ekstrim seperti naiknya permukaan air laut, mencairnya es dikutub dan glester, serta perubahan cuaca yang tidak menentu. Dan ini tidak hanya berdampak bagi manusia saja melainkan banyak ekosistem makhluk hidup lainnya yang akan terancam yang akan merugikan banyak pihak seperti petani,tukang kebun, dan lain sebagainya. Dengan demikian emisi gas yang terlalu berlebihan akan mengancam dan menjadi faktor terbesar terjadinya pemanasan global yang dimana sekarang sudah terjadi dan membutuhkan tindakan sesegera mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun