Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (UM) Purworejo melakukan studi lapangan dengan mewawancarai salah satu peternak Jangkrik Plak Jurang di Desa Tridadi, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Wawancara yang berlangsung pada hari Rabu, 6 November 2024 ini dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa PGSD UM Purworejo semester 1 kelas C dari kelompok 5, yang terdiri dari Wiwit Wulandari, Panji Basuki, Vina Nurita Anggraini, Syifa Anggraeni.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 5 ini meliputi kegiatan wawancara dan praktik mengelola budidaya jangkrik dari awal hingga akhir bersama peternak jangkrik. Kegiatan praktik mengelola budidaya jangkrik meliputi membuat media budidaya yang berupa daun pisang kering atau dapat juga menggunakan egg tray, menyebarkan telur jangkrik, memberi makan dan minum jangkrik serta memanen jangkrik yang telah dewasa dan siap untuk dijual.
Jangkrik (Grilliade) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik tergolong omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan.
Jangkrik adalah salah satu hewan yang sering dibudidaya. Selain karena cara perkembangannya yang lebih mudah yaitu dapat menggunakan media daun pisang kering dan eggtray yang sering ditemui, namun modal yang kecil serta permintaan tinggi merupakan alasan banyak orang lebih memilih membudidayakan jangkrik. Salah satu peternak jangkrik yang terkenal dalam pembudidayaan jangkrik berkualitas sangat baik di Desa Tridadi yaitu Bapak Taufik Kurohman.
Kegiatan wawancara yang dilakukan di peternakan jangkrik Plak Jurang menghadirkan, Bapak Taufik Kurohman. "Jangkrik, karena perkembangan lebih mudah dan untuk dipasarkan juga lebih mudah" ujar Bapak Taufik Kurohman.
Disamping kemudahan dalam membudidayakan jangkrik tentu terdapat kendala yang menyebabkan terganggunya proses pembudidayaan,"Saat musim hujan susah mencari media perkembangbiakan jangkrik (daun pisang kering/klaras), solusinya dapat menggunakan eggtray" ujar Bapak Taufik Kurohman.
Dalam proses pembudidayaan jangkrik sendiri terdapat faktor cuaca yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dari jangkrik. Cuaca yang sangat mendukung dapat mendorong produktivitas jangkrik menjadi lancar.
Peternak dalam membudidaya jangkrik pastinya memiliki strategi tersendiri dalam memperbanyak jumlah hewan ternak agar kegiatan budidaya terus maju. Membeli telur lalu dilakukan pembesaran sendiri merupakan strategi Bapak Taufik Kurohman dalam memperbanyak jumlah hewan ternak.
Syifa Anggraeni, perwakilan dari kelompok 5, mengajukan pertanyaan,"Bagaimana cara bapak dalam meningkatkan produktivitas/kualitas hewan ternak bapak agar mendapatkan hasil yang maksimal" ujarnya. Dalam meningkatkan produktivitas/kualitas jangkrik perlu kegiatan pemberian makan dengan teratur serta mengandung protein yang tinggi agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Kegiatan studi lapangan ini tidak hanya mempererat hubungan antara UM Purworejo dengan peternak-peternak lokal yang terdapat di Purworejo, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari. Melalui program ini, diharapkan akan lahir generasi pendidik yang kreatif, inovatif, pantang menyerah, optimis dan berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan.
Kegiatan studi lapangan ditutup dengan sesi foto bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H