Mohon tunggu...
SYIFA ALMIRA
SYIFA ALMIRA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi membaca, menulis, menyanyi dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Sumpah Pemuda, Meneguhkan Semangat Persatuan di Era Digital

5 November 2024   12:00 Diperbarui: 5 November 2024   12:12 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati momen bersejarah yang menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Pada 1928, pemuda dari berbagai suku, agama, dan daerah di Indonesia berkumpul untuk menyatukan tekad dalam mengukuhkan identitas bangsa melalui ikrar yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

 Tiga poin dalam sumpah tersebut: bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia, seolah menjadi janji yang terus kita pegang hingga hari ini.

Refleksi atas Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa persatuan adalah kekuatan utama bangsa ini. Jika dulu tantangan yang dihadapi para pemuda adalah perbedaan suku dan daerah yang tersekat-sekat, kini tantangan yang kita hadapi mungkin lebih kompleks. Di era digital seperti sekarang, bangsa kita menghadapi ancaman perpecahan dalam bentuk yang lebih halus, seperti ujaran kebencian, hoaks, dan perbedaan pendapat yang kerap kali memicu konflik di media sosial.

Namun, bukan berarti semangat Sumpah Pemuda telah usang. Justru, nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah tersebut harus semakin diperkuat. Pemuda Indonesia harus mampu menyaring informasi, bersikap bijaksana, dan memanfaatkan teknologi untuk mempererat persaudaraan. Persatuan bangsa bukan hanya soal bendera dan lagu kebangsaan, tapi juga bagaimana kita mampu saling menghormati dan merangkul perbedaan dengan bijak.

Selain itu, semangat Sumpah Pemuda juga mendorong kita untuk terus berkontribusi. Di zaman modern ini, pemuda bisa berkontribusi dengan berbagai cara: menjadi kreator yang menginspirasi, aktivis lingkungan, ataupun inovator teknologi. Apa pun bidangnya, selama kontribusi itu untuk kemajuan bangsa, maka semangat Sumpah Pemuda tetap hidup dalam jiwa generasi muda.

Pada akhirnya, refleksi Sumpah Pemuda bukan hanya tentang merayakan sebuah peristiwa sejarah, melainkan juga merenungkan peran kita sebagai generasi penerus bangsa. Mari kita jadikan Sumpah Pemuda sebagai motivasi untuk terus bersatu, menjaga kebhinekaan, dan bekerja bersama menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun