Pendahuluan
Konsep diri merupakan keyakinan seseorang dalam menilai diri sendiri dan akan berpengaruh terhadap perilaku diri. Konsep diri juga dapat diartikan sebagai hasil penilaian seseorang berdasarkan pemikirannya sendiri dan akan diekspresikan melalui perilaku.
Menurut Hurlock, konsep diri merupakan pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya yang dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Konsep diri yang terdapat pada individu adalah konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif selalu berpikir positif, optimis, dan memiliki tujuan yang jelas. Hal ini bisa berdampak pada perilaku dan pandangannya terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan konsep diri negatif cenderung pesimis, mudah putus asa, dan tidak punya harapan.
Dapat dikatakan bahwa konsep diri positif adalah seseorang memiliki pemikiran yang baik tentang dirinya sendiri terhadap apa yang orang lain nilai tentang dirinya, serta merasa dirinya layak untuk berinteraksi atau bergaul dengan orang lain. Selain itu, konsep diri negatif adalah pemikiran atau pemahaman negatif dalam diri seseorang terhadap apapun yang orang lain katakan tentang dirinya, atau dapat diartikan pula sebagai pemikiran negatif yang selalu muncul dalam diri seseorang sehingga memengaruhi perilaku dalam kehidupannya. Konsep diri dapat menjadi acuan bagaimana kepribadian seseorang dilihat dari tingkah lakunya dan bagaimana cara dia berpikir.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa setiap individu tentu memiliki konsep diri. Konsep diri ini dapat diketahui melalui serangkaian indikator. Menilai konsep diri seseorang melalui indikator yang ada dapat dilakukan dengan cara wawancara. Seperti wawancara yang telah dilakukan dengan seorang siswi dari MAN 2 Kota Tangerang yang berinisial AS, maka didapatkan hasil dengan rincian sebagai berikut:
Hasil Wawancara
- Apa yang kamu ketahui mengenai konsep diri?
Menurut aku, konsep diri adalah bagaimana aku mengenal siapa diriku, termasuk sifat, kemampuan, apa yang aku sukai, apa yang aku bisa, kelemahanku, dan bagaimana aku berhubungan/berinteraksi sama orang lain. Aku merasa konsep diriku bisa berubah tergantung pengalaman yang aku jalani. Aku percaya konsep diri itu penting karena bisa membantu aku tetap percaya diri dan fokus untuk menjadi lebih baik.
- Bagaimana caramu menghadapi masalah/konflik?
Kalau ada konflik, aku berusaha untuk tetap tenang dan tidak langsung emosi. Biasanya aku mencoba memahami masalahnya dulu, memikirkan solusinya, dan kalau perlu, aku akan diskusi sama teman atau keluarga untuk cari pendapat. Setelah itu, aku coba ngobrol baik-baik sama orang yang bersangkutan supaya masalahnya bisa selesai tanpa drama. Tapi kalau aku terlalu marah, biasanya aku butuh waktu sendiri yang cukup lama dulu sebelum menyelesaikan masalahnya, karena aku nggak mau menyelesaikan masalah dalam keadaan marah dan aku sadar kalau emosi cuma bikin masalah makin rumit.
- Bagaimana caramu menyikapi kritik?
Kalau ada yang mengkritik aku, aku coba mendengarkannya dulu kemudian aku berusaha menerima kritik dengan santai. Dan aku menganggap kritik itu sebagai masukan untuk memperbaiki diri, jadi aku nggak gampang tersinggung dan lebih fokus pada apa yang bisa aku pelajari dari situ. Tapi itu bukan berarti aku nggak merasa sedih, kadang aku merasa sedih kalau dikritik, terutama kalau caranya kurang enak. Tapi aku selalu berusaha untuk nggak terlalu terbawa perasaan dan melihat sisi positifnya. Dan aku sadar kalau kritik itu bisa membantu aku melihat kekurangan yang mungkin aku nggak sadar sebelumnya.
- Bagaimana lingkungan keluarga memengaruhi kamu?
Lingkungan keluarga aku sangat positif. Aku merasa sangat beruntung punya keluarga yang harmonis, Mereka selalu mendukung aku, memberikan kasih sayang, orang tua aku juga selalu mengajarkan nilai-nilai yang baik, seperti kejujuran dan kerja keras, dan mereka menjadi motivasi aku untuk terus belajar dan menjadi orang yang lebih baik serta kuat untuk menghadapi hidup.
- Bagaimana caramu menghadapi situasi baru?