Mohon tunggu...
Syifa Ahmalya Azizah
Syifa Ahmalya Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi IQ, EQ, dan SQ dalam Memaksimalkan Psikologi Pendidikan

27 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 27 Oktober 2024   23:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Klasifikasi Kecerdasan Manusia

1. Intellegent Quotient (IQ)

Intellegent Quotient atau kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan yang bertumpu pada kemampuan otak untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah. Kecerdasan intelektual diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, berpikir, dan menalar. Tingkatan IQ menurut Stanford-Binet: very superior-superior, high average-normal-low average, border line defective-mentally defective.

2. Emotional Quotient (EQ)

Emotional Quotient atau kecerdasan emosi diartikan oleh beberapa pakar antara lain menurut Goleman, yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain. EQ tinggi akan membantu seseorang dalam membangun relasi sosial dalam lingkungan keluarga, kantor, bisnis maupun sosial. Goleman merancang kerangka kerja EQ yang terdiri dari lima unsur, yaitu: (1) Kesadaran diri, (2) Pengaturan diri, (3) Motivasi, (4) Empati, (5) Keterampilan sosial.

3. Spritual Quotient (SQ)

Spritual Quotient atau kecerdasan  spiritual  adalah  kecerdasan jiwa.  Kecerdasan  ini  dapat  membantu  manusia menyembuhkan dan membangun dirinya secara utuh. Kecerdasan   Spiritual   adalah   pedoman saat  manusia  berada  pada  akhir  atau  ujung masalah  eksistensial  yang  paling  menantang dalam hidup berada di luar yang diharapkan dan dikenal,  di luar  aturan-aturan  yang  diberikan, melampaui  pengalaman  masa  lalu,  melampaui sesuatu  yang  dapat  kita  hadapi.

Kontribusi  IQ, EQ, dan SQ  dalam Psikologi Pendidikan

1. Kecerdasan Intelektal (IQ)

Kecerdasan intelektual (IQ) adalah potensi sejak lahir yang perlu dikembangkan dengan latihan lebih lanjut. Sebab sifatnya yang masih potensial, maka dibutuhkan usaha dan ikhtiar dalam mengembangkan dan berlatih sungguh-sungguh. Terdapat tiga batasan dalam kecerdasan intelektual yang terdiri dari tiga komponen, yaitu mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan mengubah arah tindakan, dan kemampuan mengkritik diri sendiri.

2. Kecerdasan Emosi (EQ)

Kecerdasan emosional (EQ) adalah keterampilan dalam mengelola emosi seseorang. Kecerdasan ini mampu mewujudkan keterampilan dalam membangun dan menguasai diri dalam kehidupan sosial. Indikator dalam memahami kecerdasan emosional disampaikan oleh Goleman (2003), yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan, semua indikator tersebut penting agar mampu merasakan dan memahami yang kemudian disikapi secara manusiawi.

3. Kecerdasan Spiritual (SQ)

Kecerdasan Spiritual secara harfiah adalah menumbuhkan otak manusiawi kita untuk menjadi lebih cerdas dalam hal spiritual dalam agama, yaitu kemampuan manusia untuk mencari makna atas apa yang sedang manusia alami dan dijalani.

Faktor yang Memengaruhi Kecerdasan

1. Menurut Iskandar, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang adalah:

2. Faktor pembawaan, di mana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir;

3. Faktor minat dan pembawaan yang khas, di mana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan             bagi perbuatan itu;

4. Faktor pembentukan, di mana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan                 intelegensi;

5. Faktor kematangan, di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

6. Faktor kebebasan, yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun