Media pembelajaran merupakan alat atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kata “media” berasal dari bahasa latin yang juga merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah memiliki arti perantara atau pengantar. Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta dari perhatian siswa sedemikian terjadinya proses belajar-mengajar. Menurut Latuheru (dalam Noor, 2010) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan maksud adar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Macam-macam dan Jenis Media Pembelajaran
Dalam Noor (2010) mengungkapkan bahwasanya ada tiga macam dari media pembelajaran. Ketiga macam tersebut yaitu:
- Media Auditif, merupakan media yang hanya mengandalkan suara dan indra pendengaran. Contoh dari media ini adalah radio.
- Media Visual, merupakan media yang memanfaatkan indra penglihatan sebagai media pembelajarannya. Media ini akan menampilkan gambar yang diam tanpa suara. Contoh dari media visual yaitu foto, gambar, lukisan, peta, dan lain sebagainya.
- Media Audiovisual, merupakan media yang memanfaatkan kedua indra di atas; yaitu indra pendengaran dan indra penglihatan. Adapun contoh dari media audiovisual adalah film, video, dan yang lainnya.
Dari sekian banyak media pembelajaran di atas, seorang guru sebagai pendidik di sekolah perlu memilih strategi yang tepat dalam menentukan media pembelajaran yang akan diterapkan di dalam kelas. Tentu itu bukan hal yang mudah, apalagi di era pandemi saat ini. Segala hal yang bersifat pembelajaran tatap muka harus ditunda dan dialihkan kepada pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring. Oleh karena itu, guru memiliki PR dan tanggung jawab yang besar dalam menentukan media pembelajaran yang tepat agar siswanya tidak jenuh dalam belajar walaupun pembelajaran dilakukan secara daring. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan di masa pandemi saat ini yaitu media sosial.
Media Sosial sebagai Media Pembelajaran
Media sosial merupakan sebuah media daring yang digunakan satu sama lain, di mana para penggunanya dapat dengan mudah berinteraksi dan menciptakan serta membagikan berbagai konten tanpa dibatasi ruang dan waktu. Ada banyak sekali contoh dari media sosial, seperti YouTube, Facebook, Twitter, Web Blog, Instagram, TikTok, WhatsApp, dan yang lainnya. Seiring berjalannya waktu, penggunaan media sosial di Indonesia khususnya di masa pandemi saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Dilansir dari dataindonesia.id yang bersumber dari We Are Social memaparkan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di tanah air berjumlah 72 juta akun pada Januari 2015. Angkanya kemudian meningkat menjadi 79 juta akun pada Januari 2016. Setahun setelahnya, jumlah pengguna aktif media sosial di dalam negeri meroket 34% menjadi 106 juta akun. Pengguna aktif media sosial pun kembali bertambah 22,6% menjadi 130 juta pada Januari 2017. Kemudian, jumlahnya bertambah menjadi 150 juta pada Januari 2018 dan 160 juta pada Januari 2019. Adapun, pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 170 juta akun pada Januari 2021. Jumlah ini naik 6,25% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia seiring penetrasi internet yang semakin tinggi. Hingga tahun lalu, ada 53,73% penduduk Indonesia yang telah mengakses internet. Hal tersebut membuktikan bahwa banyak sekali masyarakat yang menggunakan media sosial dalam kehidupannya sehari-hari. Selain menyenangkan, bermain media sosial juga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan. Namun, kecanduan dalam bermain media sosial juga merupakan hal buruk yang bisa menjadi habits yang sulit untuk dihilangkan. Oleh karena itu, guru memiliki peranan penting dalam mengatasi hal tersebut salah satunya dengan membuat media pembelajaran menggunakan media sosial. Adapun untuk platform yang cocok dijadikan untuk membuat media pembelajaran adalah YouTube, Web Blog, dan Instagram.
YouTube
YouTube adalah jaringan media sosial yang paling banyak diminati dan dicari oleh masyarakat, karena penggunaannya yang mudah dan dalamnya pun tidak hanya berisi gambar saja. Tetapi juga berupa video-video pembelajaran yang sudah dibuat semenarik mungkin. Bagi guru, aplikasi ini bisa sangat bermanfaat untuk disampaikan kepada peserta didiknya sebagai bahan referensi mereka ketika belajar. Melalaui platform ini, guru dapat melatih kemampuan editing-nya. Ia juga dapat menjadi lebih produktif dengan membuat berbagai bahan dan materi ajar untuk pembelajaran nanti.
Web Blog
Media sosial yang kedua yaitu Web Blog yang didefinisikan sebagai website yang dikelola beberapa penulis dan berisi pengalaman pribadi, observasi, dan opini dari penulis. Seringkali blog dilengkapi gambar atau link ke website lain. Cara menggunakan web blog sebagai media pembelajaran yaitu guru dapat membuat materi dan mengunggahnya di Web Blog pribadinya. Kemudian ia dapat membagikan link mengenai materi yang sudah ia buat kepada siswanya.