Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

(Puisi) Langitkah yang Memaksaku Berlutut

11 Februari 2023   15:11 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langitkah yang Memaksaku Berlutut?
Oleh Syifa Annisa

Aku diceritakan menangis kepada bulan hitam
Kecantikanku adalah luka
Akulah subyek yang dikisahkan melawan dari titik nol
Semangatku membara
 Meski terkepung jeruji penjara
 Aku diharuskan putih
Sempurna dalam belenggu budaya massa

Akupun dituntut Memanjakan
Sekumpulan mata yang jalang
Tubuhku pendek
Lalu mereka suruh aku pakai sepatu hak tinggi

Ketika aku dilecehkan
Akulah korban yang disalahkan
Pakaianku terlalu mengundang
Kata mereka
Memang mereka pikir
Aku toko baju anyar
Yang sedang parade pembukaan?

Ketika Suamiku main serong
Lagi-lagi aku yang disalahkan
Sudah 7 tahun menikah
Kok belum punya anak?
kata mereka
Yang menempatkanku di posisi ketiga
Setelah harta dan tahta
Ketika anakku susah makan
Itu karena emaknya tak bisa masak
Kata mereka
Yang menilaiku tak cakap urusan dapur

Akulah Perempuan
Dalam Masyarakat yang sakit
Meski dalam kitab suci Tuhan
Aku adalah An Nisa--yang dimuliakan
Aku adalah Mariyam yang disucikan
Aku adalah Hawa
Yang Adam Cintakan

Lalu suatu hari di negeri wakanda
Kala aku meneriakan kata setara
Seorang lelaki entah dari mana
Mengajakku lomba angkat galon

Sekarang kutanyakan pada kalian
Wahai pemimpin dan pelindung
Titah langitkah yang memaksaku berlutut?

Atau Egomu yang Takut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun