Langitkah yang Memaksaku Berlutut?
Oleh Syifa Annisa
Aku diceritakan menangis kepada bulan hitam
Kecantikanku adalah luka
Akulah subyek yang dikisahkan melawan dari titik nol
Semangatku membara
 Meski terkepung jeruji penjara
 Aku diharuskan putih
Sempurna dalam belenggu budaya massa
Akupun dituntut Memanjakan
Sekumpulan mata yang jalang
Tubuhku pendek
Lalu mereka suruh aku pakai sepatu hak tinggi
Ketika aku dilecehkan
Akulah korban yang disalahkan
Pakaianku terlalu mengundang
Kata mereka
Memang mereka pikir
Aku toko baju anyar
Yang sedang parade pembukaan?
Ketika Suamiku main serong
Lagi-lagi aku yang disalahkan
Sudah 7 tahun menikah
Kok belum punya anak?
kata mereka
Yang menempatkanku di posisi ketiga
Setelah harta dan tahta
Ketika anakku susah makan
Itu karena emaknya tak bisa masak
Kata mereka
Yang menilaiku tak cakap urusan dapur
Akulah Perempuan
Dalam Masyarakat yang sakit
Meski dalam kitab suci Tuhan
Aku adalah An Nisa--yang dimuliakan
Aku adalah Mariyam yang disucikan
Aku adalah Hawa
Yang Adam Cintakan
Lalu suatu hari di negeri wakanda
Kala aku meneriakan kata setara
Seorang lelaki entah dari mana
Mengajakku lomba angkat galon
Sekarang kutanyakan pada kalian
Wahai pemimpin dan pelindung
Titah langitkah yang memaksaku berlutut?
Atau Egomu yang Takut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H