Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Hujan Lanjut Bercerita, Ia Mengunjungiku

22 November 2019   01:03 Diperbarui: 22 November 2019   09:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1:
Kupinta hujan berhenti
kemudian Dia penuhi
Tapi hujan malah berpindah rumah
Ia tidur di mataku malam ini
Rintiknya mengeja apa?
Mimikri yang berkata; "Baik-baik saja."

2:
Kembang api itu itu kaca
Tentang bagaimana mengeja rela
Tak ada yang lebih kultus baginya
kecuali membakar diri
Berusaha menerangi
Meski tak akan mampu bersaing dengan matahari

3;
Lewat matahari
Semesta beri teladan ketulusan
Surya pinjamkan cahayanya pada bulan
Agar bisa berpijar bergantian

4;
Pada hati Bunda
Kita semua belajar arti cinta yang selamat
Seperti intisari kalam Sapardi;
Aku, kamu, cinta, doa dan selamat
Setali simpul; saling terikat
Aku tak pernah selesai mendoakan keselamatanmu
Seperti halnya
Wanita yang kau panggil Ibu

5;
Kita adalah melankoli di tepi lembah
Mengurai langkah satu demi satu
Hingga kelak menjadi purba dalam buku waktu
Barangkali disana tertulis
Pada rinai nan kias
Kita dan hujan
Kita dan bulan
Kita dan mentari
Kita dan pelajaran dari kembang api
Kita manusia;
Yang tak lagi memilih jalan
Untuk tinggal
Dalam satu narasi yang sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun