Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Twitter dan Ruang bagi Suara-suara yang Luput

17 Mei 2019   06:06 Diperbarui: 19 Mei 2019   03:11 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angka pengangguran di Gaza mencapai 52 Persen di tahun 2018 Sumber: Palestine Studies

Jika ada platform media sosial yang paling luas jangkauannya saat ini, menurut saya platform itu adalah twitter. Lewat 280 karakter, media sosial berlambang burung biru itu menyajikan sesuatu secara ringkas. Seringkali twitter menjadi tempat berbagi, meminta saran dan bantuan, atau sekadar tempat bacot dan curhat. 

Twitter seperti membentuk gelembungnya sendiri, gelembung yang lebih insklusif dan terasa lebih dekat dengan kehidupan ril manusia dibandingkan dengan platform media sosial lainnya seperti facebook dan instagram.

Twitter juga minim sekat, di twitter kita bisa melihat penguasa dikeritik orang biasa, bukan hanya di Indonesia tapi hampir diseluruh belahan dunia seperti Kritik warganet Amerika kepada Donald Trump, di twitter juga kita bisa melihat publik figur atau tokoh-tokoh penting berinteraksi dan saling sapa digital dengan orang-orang biasa, sampai kita bisa juga melihat para tokoh itu saling berbalas tweet sindir-menyindir tentang suatu hal.

Disisi lain, twitter juga telah menjadi ruang bagi suara-suara yang luput, sisi lain dunia yang mungkin tak pernah kamu bayangkan bisa terlihat begitu dekat ditweetkan langsung oleh orang-orang yang mengalami suatu peristiwa mencengangkan di tempat mereka.

Dari desing maut di zona konflik sampai kehidupan sehari-hari di tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan bahwa ada manusia yang bisa hidup dalam kondisi seperti itu; menjalani kehidupan yang diluar definisi normal orang kebanyakan.

Twitter dan ruang bagi suara-suara yang luput, inilah sebagian di antaranya:

1. Kesaksian Ini Disampaikan Gadis Cilik 7 Tahun

Tweet-tweet Bana Alabed tentang Perang (Sumber twitter: @AlabedBana, Edited by Syifa)
Tweet-tweet Bana Alabed tentang Perang (Sumber twitter: @AlabedBana, Edited by Syifa)

Perang. Satu kata yang dampaknya jelas tidak main-main, tidak hanya membuat kehancuran fisik dan materi, bahkan perang juga memberikan luka psikologis bagi orang-orang yang mengalaminya. Salah satu pihak yang paling merasakan dampak dari berkobarnya perang adalah anak-anak.

Bana Alabed adalah bocah 10 tahun asal Suriah yang masa balitanya terenggut akibat keganasan perang di negerinya. Pada usia 7 tahun di tahun 2016, Bana kecil belajar bahasa Inggris dan menggunakan twitter di usia yang sangat dini, diajari Ibunya Fatimah Alabed. Melalui akun twitternya @AlabedBana, gadis cilik itu mengisahkan keganasan perang yang melahap negerinya. 

Tak Ada lagi sekolah Bom melahap Suriah Sumber Gambar: Twitter @AlabedBana
Tak Ada lagi sekolah Bom melahap Suriah Sumber Gambar: Twitter @AlabedBana

Ia mengisahkan dengan bahasa khas anak-anak bagaimana rumahnya hancur terkena bom sehingga ia harus tidur di pengungsian dan tak ada lagi sekolah, bagaimana dia kehilangan teman sebangkunya yang terbunuh ketika bom jatuh di desa mereka, sampai bagaimana rasanya makan sup hanya dengan isi satu buah kentang yang dibagi dengan 9 orang anggota keluarganya. Benar-benar memilukan!

Tak punya rumah. Pada 2016 Silam Bom menghancurkan rumah keluarga Bana Alabed di Suriah (Twitter @AlabedBana)
Tak punya rumah. Pada 2016 Silam Bom menghancurkan rumah keluarga Bana Alabed di Suriah (Twitter @AlabedBana)

Sumber Twitter @AlabedBana (Arsip)
Sumber Twitter @AlabedBana (Arsip)

Apa-apa yang dicuitkan Bana tentang perang adalah kombinasi dari naluri ibu yang kuat dan kepolosan seorang anak.
Bayangkan ketika anak umur 7 tahun sudah terlatih membersihkan luka kecil dan berlari secepat-cepatnya sambil menahan jeritan ketika bom jatuh.

Cuitan-cuitan gadis cilik itu selama medio September-Desember 2016 tentang perang menyentuh simpati dunia dan akhirnya membawa Bana dan keluarganya selamat dari perang dan mendapat suaka di Turki.

Bana Alabed dan Keluarganya akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Turki setelah pada akhir 2016 diberikan Suaka di Kota Uskudar Turki (Twitter: @AlabedBana)
Bana Alabed dan Keluarganya akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Turki setelah pada akhir 2016 diberikan Suaka di Kota Uskudar Turki (Twitter: @AlabedBana)
JK Rowling, penulis novel Harry Potter yang tersentuh dengan cuitan-cuitan Bana semasa perang kemudian membantu Bana menulis dan menerbitkan buku berjudul Dear World: Pesan Perdamaian dari Seorang Bocah Korban Perang. Edisi bahasa Indonesia buku tersebut diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

Cover buku Dear World Edisi Bahasa Inggris (Amazon.com)
Cover buku Dear World Edisi Bahasa Inggris (Amazon.com)

2. Mereka Berkisah Tentang Nakba

Setiap tanggal 15 Mei orang-orang di Palestina memperingati hari Nakba, Nakba dalam bahasa Indonesia artinya bencana besar.

Digunakannya kata Nakba merujuk kepada pengusiran paksa warga Palestina pada 15 Mei 1948, sehari setelah berdirinya israel secara ilegal pada 14 Mei 1948.
Saat itu, lebih dari 700 ribu orang Palestina terusir dari negaranya, dipaksa menjadi pengungsi.

Tepat tanggal 15 Mei Kemarin, orang-orang di Palestina memperingati hari Nakba yang ke 71. 71 tahun pengusiran, kesedihan dan kesengsaraan, 71 tahun hidup dalam penjajahan negara zionis. 

Melalui media sosial twitter, dalam tagar #MyNakbaStory, sejumlah orang Palestina generasi kedua (anak) atau generasi ketiga (cucu) dari para penyintas Nakba tahun 1948 membagikan cerita dan memori keluarga mereka pada saat bencana besar itu terjadi, inilah sebagian di antaranya:

--
Nivina Laila melalui akun twitternya  @Nivinjabz menceritakan kembali memori neneknya tentang Nakba. Di hari kelam itu 15 Mei 1948, Nenek Laila pulang dari sekolahnya dan menemukan tentara Israel telah mengambil alih rumah keluarga mereka seperti perampok. Saat itu nenek Laila terpaksa harus mengungsi ke Yordania dan tinggal di kamp pengungsiam selama 4 tahun sebagai akibat dari Nakba.

#MyNakbaStory sumber Twitter Nivina Laila
#MyNakbaStory sumber Twitter Nivina Laila

Sementara seorang pengguna twitter lain bernama Samar Marwan dengan username @HellaSamar menceritakan bahwa keluarganya dari pihak ayah harus mengungsi dua kali  dari Jaffa-- Sebuah kota di Tepi Barat Palestina ke kota lain bernama Nablus. Jarak Jaffa dan Nablus sekitar 40 Kilometer saat itu, dan jarak sejauh itu ditempuh dengan jalan kaki bersama rombongan pengungsi lain yang juga terusir. 

#MyNakbaStory: Twitter @HellaSamar
#MyNakbaStory: Twitter @HellaSamar

Sesampainya di Nablus, ternyata mereka harus lari lagi meninggalkan Nablus menuju Yordania karena Nablus saat itu diduduki sepenuhnya oleh tentara Israel. Akhirnya sebagian keluarga dari pihak ayah Samar terpaksa tinggal permanen di Yordania hingga sekarang. Kisah-kisah pengusiran yang memilukan.

Terusir (@HellaSamar)
Terusir (@HellaSamar)

3. Begini Rasanya Hidup Terjajah di Masa Muda

Abdarahim Alfaraa mempunyai tiga hal sederhana yang akan dia lakukan ketika Palestina terbebas dari penjajahan suatu saat nanti: Renang, menonton bioskop dan mendaki gunung. 

Hal-hal yang begitu sederhana yang dengan mudah bisa kita lakukan di Indonesia, tapi bagi anak-anak muda di Palestina khususnya di Gaza, hal-hal sederhana semacam itu merupakan kemewahan besar yang entah kapan bisa mereka dapatkan. 

Semua itu adalah akibat dari Penjajahan Israel atas Palestina selama 71 tahun sejak 1948 dan blokade Israel terhadap Gaza selama 12 tahun sejak 2007.

mimpi Sederhananya: Renang, Mendaki Gunung dan Menonton Bioskop. Pilu! Sumber Twitter @AbdarahimFarra
mimpi Sederhananya: Renang, Mendaki Gunung dan Menonton Bioskop. Pilu! Sumber Twitter @AbdarahimFarra

Kisah lain diceritakan oleh Muhammad Smiry-- Seorang guru Bahasa Inggris untuk tingkat SD di Khanyounis-- Gaza Selatan. Ia memposting di akun twitternya @MuhammadSmiry Suatu hari, dia pernah mendapati sebuah buku ajar bahasa Inggris di Gaza yang salah satu bab nya membahas tentang liburan ke luar kota.

Ironis Sebuah buku Ajar bahasa Inggris di Gaza membahas tentang Liburan Ke luar kota ketika mayoritas Orang-orang Gaza Sangat sulit untuk bisa keluar dari Gaza (Sumber: @MuhammadSmiry-- Edited by Syifa)
Ironis Sebuah buku Ajar bahasa Inggris di Gaza membahas tentang Liburan Ke luar kota ketika mayoritas Orang-orang Gaza Sangat sulit untuk bisa keluar dari Gaza (Sumber: @MuhammadSmiry-- Edited by Syifa)
Sebagai seorang guru muda berusia 28 tahun, Smiry merasa ironis bahwa keluar kota bagi mayoritas orang Palestina di Gaza hanya sebatas mimpi, blokade Israel terhadap Gaza telah menyulitkan orang Gaza untuk pergi keluar Gaza, jikapun bisa, prosesnya sangat rumit dan berbiaya mahal. 

Hal ini dibenarkan pula oleh Omar Ghraieb lewat akun twitternya @Omar_Gaza dalam sebuah tweetnya, Omar menyiratkan bahwa pergi keluar dari Gaza tidak semudah urusan membeli tiket pesawat, prosesnya jauh lebih rumit dan memilukan.

Keluar dari Gaza atau Pergi keluar kota bagi orang-orang Gaza tidak pernah semudah urusan membeli tiket pesawat (Sumber: Twitter Omar Ghairieb, @Omar_Gaza)
Keluar dari Gaza atau Pergi keluar kota bagi orang-orang Gaza tidak pernah semudah urusan membeli tiket pesawat (Sumber: Twitter Omar Ghairieb, @Omar_Gaza)

Orang-orang di Gaza dan proses panjang jika mereka mau keluar kota (Sumber twitter @Omar_Gaza
Orang-orang di Gaza dan proses panjang jika mereka mau keluar kota (Sumber twitter @Omar_Gaza

Mendapatkan pekerjaan di tanah Palestina terjajah pun bukan hal yang mudah, angka pengangguran di Palestina khususnya di Gaza sangat tinggi mencapai 52 persen berdasarkan data dari ILO. 

Angka pengangguran di Gaza mencapai 52 Persen di tahun 2018 Sumber: Palestine Studies
Angka pengangguran di Gaza mencapai 52 Persen di tahun 2018 Sumber: Palestine Studies

Hal itu membuat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan beserta seleksinya sangat ketat hal ini diungkapkan oleh seorang pemuda Gaza dengan akun @YouthFromPalestine yang karena ketiadaan pekerjaan harus rela menunda pembangunan rumah dan pernikahannya setelah perusahaan tempatnya bekerja menghentikan kontrak kerjanya sebagai vedeo kreator karena akun twitter pemuda itu sempat dinonaktifkan oleh twitter.

Seorang Anak muda Gaza yang harus menunda pernikahannya karena kehilangan pekerjaan. Pilihan yang sulit namun matang (Twitter @YouthFromPal)
Seorang Anak muda Gaza yang harus menunda pernikahannya karena kehilangan pekerjaan. Pilihan yang sulit namun matang (Twitter @YouthFromPal)

Menunda pernikahan karena mendadak kehilangan pekerjaan. Sebuah pilihan yang sulit sekaligus pemikiran yang matang mengingat pernikahan adalah komitmen jangka panjang.

**
Keberadaan twitter sebagai situs mikroblogging telah menjadi ruang inklusif yang menunjukan sisi lain dunia seujung jari. Twitter telah menjadi ruang bagi suara-suara yang luput, suara-suara lirih nan mencengangkan yang mungkin sebelumnya tak pernah kita bayangkan kini bisa terdengar lebih lantang, mendapatkan perhatian dan dukungan.

Membaca kisah-kisah mereka membuat orang-orang "normal" seperti kita tercengang sekaligus menggetarkan sisi krmanusiaan dan menumbuhkan empati. 

Lebih dalam dari itu, suara-suara mereka yang mendobrak lewat 280 karakter di lini masa telah mengajarkan dunia: Apa arti tegar sesungguhnya dan menjadi peringatan dengan cara yang lain: Ada perang yang harus segera diakhiri, bahwa dibelahan dunia yang lain ada suara-suara yang masih mencoba bertahan hidup dengan segala keterbatasan, juga satu hal lagi tentang berharganya sebuah kedamaian.

Salam Kreatif!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun