Ia mengisahkan dengan bahasa khas anak-anak bagaimana rumahnya hancur terkena bom sehingga ia harus tidur di pengungsian dan tak ada lagi sekolah, bagaimana dia kehilangan teman sebangkunya yang terbunuh ketika bom jatuh di desa mereka, sampai bagaimana rasanya makan sup hanya dengan isi satu buah kentang yang dibagi dengan 9 orang anggota keluarganya. Benar-benar memilukan!
Apa-apa yang dicuitkan Bana tentang perang adalah kombinasi dari naluri ibu yang kuat dan kepolosan seorang anak.
Bayangkan ketika anak umur 7 tahun sudah terlatih membersihkan luka kecil dan berlari secepat-cepatnya sambil menahan jeritan ketika bom jatuh.
Cuitan-cuitan gadis cilik itu selama medio September-Desember 2016 tentang perang menyentuh simpati dunia dan akhirnya membawa Bana dan keluarganya selamat dari perang dan mendapat suaka di Turki.
2. Mereka Berkisah Tentang Nakba
Setiap tanggal 15 Mei orang-orang di Palestina memperingati hari Nakba, Nakba dalam bahasa Indonesia artinya bencana besar.
Digunakannya kata Nakba merujuk kepada pengusiran paksa warga Palestina pada 15 Mei 1948, sehari setelah berdirinya israel secara ilegal pada 14 Mei 1948.
Saat itu, lebih dari 700 ribu orang Palestina terusir dari negaranya, dipaksa menjadi pengungsi.
Tepat tanggal 15 Mei Kemarin, orang-orang di Palestina memperingati hari Nakba yang ke 71. 71 tahun pengusiran, kesedihan dan kesengsaraan, 71 tahun hidup dalam penjajahan negara zionis.Â