Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saudi Arabia dan Sekelumit Kisah Para Pelari Nasib

8 Mei 2019   11:27 Diperbarui: 9 Mei 2019   16:27 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kakak beradik Meha-Wafa disusul ayah dan sepupunya ke Georgia untuk dipulangkan paksa (dok pri)

Saat ini ototitas keamanan Georgia melalui seorang petugas bandara menyita lalu mencabut paspor mereka dan sempat membuat mereka terlantar di Bandara, di Georgia.

Belum ada keterangan lebih lanjut tentang kasus mereka. Hingga saat ini, sejumlah orang menggalang tagar #SaudiSistersRescue sementara ayah dan sepupu laki-laki mereka menyusul ke Georgia.

Kakak beradik Meha-Wafa disusul ayah dan sepupunya ke Georgia untuk dipulangkan paksa (dok pri)
Kakak beradik Meha-Wafa disusul ayah dan sepupunya ke Georgia untuk dipulangkan paksa (dok pri)
4. Ali Sulaiman

Ali Sulaiman mengaku sebagai simpatisan gerakan Oposisi Saudi yang melarikan diri ke Turki sebagai buronan kerajaan Saudi (dokpri)
Ali Sulaiman mengaku sebagai simpatisan gerakan Oposisi Saudi yang melarikan diri ke Turki sebagai buronan kerajaan Saudi (dokpri)
Jika para wanita Saudi kebanyakan lari mencari suaka karena masalah dengan keluarganya, maka berbeda dengan pria ini. Ali Sulaiman melalui akun twitternya (@Ali_Sja) mengaku sebagai simpatisan gerakan oposisi Saudi yang melarikan diri ke Turki sebagai buronan kerajaan Saudi. Pemerintah Saudi mencabut status paspornya, sekarang Ali terjebak di Turki, tanpa paspor yang berlaku.

Menurut sejumlah warganet yang bisa berbahasa Arab, kasus ini sudah menghebohkan jagat twitter selama seminggu kebelakang sejak awal Mei 2019, tapi kurang mendapat perhatian internasional karena Ali tidak lancar berbahasa Inggris.

**
Merpati yang memecah sangkarnya. Mereka yang mengambil risiko memperjuangkan kebebasan dan meninggalkan negara asalnya demi sebentuk kehidupan yang "baru" memang kadang mengundang kontroversi di berbagai lini, tapi lebih dari itu adanya kasus dan sejumlah pengakuan mencengangkan mereka telah mengajari dunia tentang semangat manusia-manusia yang menolak takluk.

Tak ada hidup yang mulus tanpa risiko karena yang paling berharga dari hidup itu sendiri adalah hidup yang dihidupi dengan usaha.

Salam Kreatif!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun