Menjadi guru di sekolah bersistem asrama menuntut kesigapan lebih dalam menangani siswa. Itulah yang dialami Ahmad Imam Satriya, ketika salah satu siswanya mengalami sakit saat di asrama, hingga harus mendapat rawat inap di rumah sakit.
Komite asrama pun berbagi tugas, pihak poliklinik sekolah mengirimkan satu perawat untuk menemani siswa tersebut selama di rumah sakit, siang dan malam secara bergantian. Imam pun ikut membantu menjaga siswa itu dan juga menyediakan kebutuhannya seperti handuk, sarung, dan sabun cair.
"Sudah kewajiban kami sebagai sekolah asrama, dan kewajiban saya sebagai gurunya, mengurus siswa yang sakit, karena mereka jauh dari rumah selama bersekolah di asrsma." Pangkas Imam.
Sebuah potret ketelatenan seorang guru.
Cerita selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.
**
Menjadi pendidik adalah ketelatenan tanpa akhir, sebuah aksi nyata untuk membangun budaya intelektual juga perjuangan kemanusiaan yang tak pernah habis untuk memanusiakan manusia. Mereka yang membibit generasi dengan hati, itulah sebagian di antaranya.
Selamat Hari Pendidikan Nasional,
Salam Kreatif!
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H