[Resensi Film] Jomblo: Nyatakan Cinta dan Setialah Setelahnya

Agus Kuriwa, Dony, Bimo dan Olip 4 Sobat kampus dengan latar belakang yang berbeda. Agus berasal dari Sunda, Olip si Putra tanah rencong Dony si cowok blasteran Indo-Australia Dan Bimo Si Kribo campuran Papua-Jogja, mereka sahabat sejak ospek MABA hingga jadi tingkat 4 tapi apakah akan terus begitu hingga akhir cerita?
**
Nasib mereka dalam urusan asmara terbilang sama, semuanya tuna asmara alias jomblo. Mereka pun bertekad mendapatkan pasangan dan saling membantu dalam proses PedeKaTe satu sama lain. Olip yang memuja Asri sepenuh hati tapi tak berani menyatakan, Bimo yang naksir Lany tapi tak pernah sigap, Dony yang playboy serta Agus yang banyak akal tapi nakal. 

Cerita hari-hari mereka dibalut dengan komedi ala toko roti Teh Guti-- Kakak sepupu Agus yang punya suami 10 tahun lebih tua. Karakter Teh Guti yang emosional, ceroboh tapi percaya diri memperkuat unsur komedi film produksi Falcon picture ini.

**
Awalnya cerita berjalan baik-baik saja, keempat sahabat itu saling membantu satu sama lain mendapatkan pasangan, berbagai trik mereka lakukan. Mulai dari cuci mata di kampus orang, hingga menjadi badut pun dilakoni demi mencuri perhatian cewek, sampai akhirnya Agus berhasil jadian duluan dengan cewek vegetarian bernama Rita yang juga teman sekelas Agus saat SMP, sejak itu Agus seolah dipercaya menjadi konsultan cinta teman-temannya. 

Tapi setiap amanah kuasa, pasti selalu ada ujiannya. Mampukah Agus memegang peran sebagai pakar cinta? Sayangnya tidak. Ketika hubungan cintanya dengan Rita mulai hambar dan sering bertengkar, naluri "petualang" Agus muncul. 

Dia menikung sahabatnya sendiri, Bimo. Agus mendua dengan Lany-- Gadis yang ditaksir Bimo. Virus tikung Agus, rupanya juga menular pada Dony yang memang Playboy, di sini Dony menikung Olip dengan mendekati Asri--Gadis yang ditaksir Olip Sepenuh hati, tapi menyatakan Cinta, Olip tak berani. Dari sini jalan cerita sudah bisa tertebak, bahkan hingga akhir, persahabatan keempatnya berakhir, tentu saja.

Alur yang terlalu cepat dan sederhana meski dibumbui unsur komedi, dan adanya karakter 'mubazir' --Jonur Mahasiswa Penyebar hoax menjadi titik lemah film ini. Sungguh, kontribusi karakter Jonur terasa tidak klop dengan alur cerita, keterkaitan tokoh ini dengan cerita tak tergambarkan jelas. Padahal kalau dilihat dari watak tokoh, rasanya tokoh Jonur dalam film jomblo ini masih bisa dikembangkan lebih jauh unsur komedinya.

**
Sementara yang menolong mengangkat cerita film ini hingga masih terasa apik adalah karakter Teh Guti yang nyunda, emosional dan kocak, serta adanya lagu Rap Jawa yang dibawakan dengan ciamik oleh Jogja Hiphop Foundation.

**
Imo, menurut penulis, film jomblo versi reborn ini lebih terasa seperti Sinetron Komedi (Sitkom) di televisi swasta ketimbang film komedi layar lebar. Tapi setidaknya film ini memberikan pesan yang layak untuk dicerna:

"Bahwa Cinta butuh keberanian untuk dinyatakan dan setialah setelahnya, karena mendua hanya akan berujung petaka."

Data Film:

Distributor: Falcon Pictures
Produser: Hanung Bramantyo, Frederica