Memangnya kenapa? Apa hubungannya iman seorang pembaca dengan apa yang dia baca? Di titik ini, orang yang menyinyiri orang lain karena konsumsi media, hanya sedang marah-marah pada media dan itu tanpa dasar yang kuat Titik. dia hanya tidak suka dan sedang bersikap kritis sesuai seleranya.
Analoginya begini: jika saya baca buku Kumpulan Cerpen Etgar Keret yang seorang Yahudi berkebangsaan Israel apa saya lantas menjadi Yahudi dan orang Israel? Tidak dan tidak bisa demikian, saya tetap orang Indonesia dan bukan beragama Yahudi. Imanmu tak bisa diukur hanya dengan media apa yang kamu baca, tonton dan tulis. Adalah sangat mengerikan jika manusia bisa memprediksi kadar iman seseorang hanya dari cara dia menulis dan membaca.
Kembali lagi ke fenomena marah-marah pada media, Ah! hidup terlalu singkat untuk meladeni pendangkalan nalar yang akhir-akhir ini terjadi. Ada yang lebih bisa menberikan cahaya nalar kita: Literasi. Bukan kemarahan tiada ujung. Apa setiap isi media harus sesuai selera suatu golongan? Jika iya.. Ah sudahlah, mungkin kamu salah zaman!
Salam Kreatif!
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H