Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Perlu Dicerna Mahasiswa Sebelum Posting Tugas Kuliah di Kompasiana

16 Mei 2017   21:22 Diperbarui: 10 Juni 2017   11:51 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi @Shutterstock"][/caption]

Akhir-akhir ini, Kompasiana diramaikan dengan hiruk-pikuk tugas kampus. Tidak jarang didapati, laman tulisan terbaru di web Kompasiana dipenuhi postingan mahasiswa yang memposting tugas kuliah dari kampusnya, tak hanya satu atau dua orang, namun nyaris satu angkatan pada momen tugas tertentu membanjiri Kompasiana dengan tugas kuliah.

Sebenarnya membiasakan latihan menulis bagi mahasiswa adalah contoh pembiasan yang baik di mana mahasiswa dilatih untuk mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan yang langsung akan dinilai oleh publik Kompasiana yang merupakan representasi masyarakat umum. Namun yang sering terjadi adalah para mahasiswa yang menulis di Kompasiana atas dasar tugas kuliah kurang memberi warna pada tulisannya.

Sering kali mahasiswa yang menulis di Kompasiana untuk satu momen tugas kuliah posting tumplek-blek dari mulai judul yang terlalu baku, sampai isi tulisan yang nyaris sama materinya antara 1 mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.

Yang sering terjadi misalnya mahasiswa dari Kampus A bernama A memposting tulisan dengan judul Pengantar Ekonomi, selanjutnya berderet-deret mahasiswa satu angkatan dari kampus yang sama akan memposting judul yang kurang-lebih sama: "Tugas Pengantar Ekonomi" isinya juga tak jauh berbeda antara mahasiswa satu dengan yang lain.

Satu-satunya pembeda adalah nama dan digit NIM. Fenomena ini mencipta hiruk-pikuk di Kompasiana, terkadang juga menjadi ladang "uji sabar" bagi pembaca dan tim konten Kompasiana.

Sebenarnya membiasakan menulis bagi mahasiswa adalah hal baik. Sekalipun yang ditulis adalah tugas kuliah, menulis akan melatih pola pikir agas sistematis, tapi Kompasiana bukan web portal kampusmu, Pembaca Kompasiana berkategori umum dan berasal dari berbagai kalangan. Di Kompasiana, yang baca tulisanmu bukan cuma dosenmu, tapi pembaca umum.

Nah, kamu mahasiswa? Sebelum Posting tugas di Kompasiana sebaiknya pastikan tulisanmu:

1. Memiliki Ide yang Menarik

Sebuah ide biasanya. nilai sebagai menarik apabila memiliki kebaruan, baik dalam tema yang diangkat, maupun model analisis yang dipakai. Jangan biarkan tugasmu hanya tumplek-blek dari buku dan sama dengan tulisan teman-temanmu sebelumnya. Jika seperti itu, unsur menarik akan hilang.

Ini ibarat kamu sedang movie marathon, jik harus nonton film yang sama tapi dua atau tiga kali dalam waktu berdekatan tentu bosan kan?

2. Ilmiah Tapi Membumi

Hindari menulis dengan bahasa langit. Menulislah dengan bahasa yang mudah dipahami Hindari penetrasi kaku akademik seperti mencantumksn Sub Pendahuluan, abstrak dan metodelogi, kamu bukan lagi bikin skripsi! Kalau mau leburlah bagian akademik itu dalam tulisan dengan gaya pop. Ilmiah populer. Ibarat minum susu jahe, kamu bukan sedang minum susu sambil mengunyah jahe, tapi jahe itu lebur dalam susu.

3. Runtut Tapi Tudak Kaku

Penulisan yang koheren dan runtut tentu akan disukai pembaca, tap usahakan. jangan kaku. Sebelum memposting tuga pastikan kamu telah menuliskan setiap poin pembahasan dengan jelas, serta saling terhubung. Cara penulisan yang ringkas dengan definisi masalah yang jelas dan tidak bertele-tele, akan sangat memudahkan proses moderasi dan kurasi.

4. Hindari Analisis Berputar dan Jelimet.

Di Kompasiana, sebuah tulisan akademik bukanlah tulisan yang menebar istilah-istilah njilmet yang sulit dimengerti, atau analisis berputar-putar yang tidak punya juntrungan. Akan lebih elok jika tulisan itu dapat menyasar maksud tanpa harus bikin pusing pembaca.

5. Bukan hasil Plagiasi

Menulis itu perlu waktu, tenaga dan pikiran, karenanya jangan deh plagiat tulisan orang lain. Malu! Selain itu jangan menulis konten yang isinya benci-membenci dan bermuatan diskriminatif. Yang begitu, gak keren brosis.. :)

**

Budaya menulis di kalangan mahasiswa memang sesuatu yang baik untuk dibiasakan. Ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika mahasiswa terbiasa menulis, namun disisi lain akan lebih baik lagi jika mahasiswa juga membiasakan diri menulis untuk pembaca.

**
Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, hanya sekedar berbagi pengalaman dan merefleksi fenomena yang terjadi.

Selamat menulis! Tulisanmu akan jadi sejarah dirimu, bukti kalau kamu pernah belajar, bukti kalau kamu pernah mencoba! :)

Salam Kreatif!

*Penulis adalah mahasiswa yang juga belajar menulis di Kompasiana.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun