Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketuk Palu Vonis Ahok, Inilah Ragam Tanggapan Kompasianer

9 Mei 2017   21:34 Diperbarui: 9 Mei 2017   22:36 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Basuki Tahaja Purnama Dok Arsip Detik.com"][/caption]

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) divonis 2 tahun penjara dan langsung ditahan di Rutan Cipinang. Penahanan Politisi kelahiran 29 Juli ini, sontak menuai berbagai reaksi masyarakat, menyiskan beragam pandangan di berbagai kalangan. Perdebatan dan pro kontra menjadi hal yang biasa.

Begitu juga di Kompasiana, vonis 2 tahun penjara untuk Ahok sedang hangat menuai beragam sudut pandang terkait kasus hukum yang dialami Basuki Tahaja Purnama, sejumlah warga biasa berbagi pandangan lewat tulisan, inilah intisarinya:

1. Ahok Resmi Dipenjara: What to Learn and What to Expect

Bagi Michael Hananta, kasus hukum yang dialami Ahok hingga berujung pada vonis yang disandangnya sekarang ini, telah memberikan banyak pelajaran bagi Indonesia, menurutnya terlalu kecil, jika masa depan Indonesia hanya diukur gelap-terangnya berdasarkan kasus seorang Ahok.

Menurutnya, kekuatan bangsa Indonesia pada akhirnya ditentukan oleh rakyatnya sendiri, Karena toh bangsa Indonesia sudah banyak melalui ujian berbau SARA sebelum adanya kasus Ahok dan terbukti, bangsa Indonesia masih mampu bertahan.

"Memang kekalahan Ahok dalam Pilkada dan dipenjarakannya Ahok dianggap sebagai hal yang begitu devastating. Namun pada akhirnya kekuatan bangsa ditentukan oleh rakyatnya sendiri".

"Paparnya. Ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

2. Sejuta Hati untuk Ahok

Melalui sebuah Puisi di kanal Fiksiana, Samsul Ode menempuh cara lain untuk memberi semangat pada Basuki Tahaja Purnama. Di akhir puisinya, Samsul menutup tulisannya dengan satu kalimat yang cukup tajam:

"Dan semua yang terpenjara dalam kebenaran yang masih abu-abu".

Puisi selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

3. Pelajaran (Bagi/dari) Pak Ahok

Menurut Kompasianer Ion Situmorang Kaaus hukum yang menimpa Ahok telah memberikan pelajaran berharga bagi banyak pihak, baik Ahok dan masyarakat umum,

Menurutnya, kini hukuman telah dijatuhkan bagi Ahok. Hukuman ini mungkin berfungsi sebagai 'pelajaran' bagi Ahok. Pelajaran yang diharapkan agar beliau menjadi lebih santun, tapi,Terlepas dari pro dan kontra atas vonis yang dijatuhkan, kasus ini justru membawa pelajaran baru bagi masyarakat atas UU mengeluarkan pendapat.

"Setidaknya akan terbentuk dua karakter dalam berpendapat, kehati-hatian dan semangat yang bertumbuh", paparnya.

Ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

**
Bangsa Indonesia memang bangsa yang reaktif dan tahan uji. Menyoal Ahok dan kasus hukum yang kini dihadapinya, bagaimanapun vonis telah dijatuhkan, palu telah diketuk hakim, beragam pandangan menjadi pro, kontra dan cerita, itulah sebagian diantaranya yang tertulis di Kompasiana.

Bagaimana pun selalu ada hikmah lain yang dapat dipetik di masa depan: semangat nasionalisme dan komitmen perbaikan untuk Indonesia. Semoga Indonesia akan terus dan terus bergerak maju daripada sebelumnya. Segala harap terbaik kita, untuk Nusantara.

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun