Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Ibu Kartini Masih Hidup, Inilah Imajinasi Kompasianer

21 April 2017   12:25 Diperbarui: 21 April 2017   22:00 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

caption caption="Ilustrasi By: ShutterStock"][/caption]

Melahirkan dan merawat bayi adalah momen yang tak terlupakan. Segala persiapan dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik. Apalagi kalau ini adalah pengalaman menunggu kelahiran anak pertama yang pasti akan membuat berdebar tidak hanya anda dan pasangan, tetapi juga seluruh keluarga.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan selama menunggu kelahiran, baik bagi calon ibu, pasangan dan keluarga, salah satu poin yang tak kalah penting adalah persiapan kebutuhan gizi bagi ibu hamil. Seperti dikutip dari kompas.com.adalah penting untuk mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil disetiap trimester. Bahkan, seperti dikatakan spesialis kebidanan dan kandungan dr. Damar Pramusinto, Sp.OG (K), gizi yang baik semasa hamil dapat menghindari calon ibu dari berbagai risiko, misalnya pendarahan, preeklampsia dan bayi berat lahir rendah sebagainya.

Ada banyak bahan makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui berdasarkan trimester. Papar Damar.

Hal itu diamini juga dalam buku Pedoman Gizi Seimbang, yang diterbitkan Ikatan dokter Indonesia (IDI) Menurut buku itu, seorang ibu hamil membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak hamil.

Selain gizi yang baik, persiapan lain yang tak kalah penting selama menanti kelahiran buah hati datang dari calon ayah, menurut kompasianer Giri Lukmanto, peran calon ayah sangat penting untuk memberdayakan diri menjelang kelahiran bayi.

"Calon Ayah tidak hanya harus jadi suami siaga, tapi juga berdaya", papar Giri.

Menurut Giri, ada beberapa hal yang dapat dilakukan calon ayah untuk menyiapkan diri menyambut buah hati, salah satunya adalah calon ayah mau menyempatkan diri membaca dan menelaah semua tentang kehamilan. Pembagian semester kehamilan, kesehatan janin, penyakit yang mungkin muncul, dll, selain itu, calon ayah juga perlu menghilangkan ketakutan pada darah, urai Giri.

Hal lainnya yang tak kalah penting dipersiapkan jelang melahirkan adalah Hospital Tour yaitu kunjungan ke sejumlah fasilitas kesehatan dalam rangka menentukan pilihan tempat yang tepat untuk persalinan.

Menurut Kompasianer Bidan Care ada sejumlah manfaat yang didapat dari kegiatan hospital tour ini,hopital tour atau berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan terutama kebidanan dimaksudkan  agar pasien  dapat mengenal  bagaimana  dan apa saja fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa ia peroleh di rumah sakit atau klinik bersalin, bagaimana cara persalinan yang ada misalkan ada, layanan waterbirth, hypnobirthing, Inisiasi menyusu dini, pijat bayi, senam hamil dan nifas dan sebagainya. Karena Hospital tour bukan sekedar  melihat ruang kelas perawatan. Papar Bidan Care.

Masalah kesehatan pada ibu hamil juga perlu dioptimalkan. Menjaga kesehatan dan kebugaran calon ibu selama kehamilan agar lancar saat proses bersalin juga penting dilakukan, salah satunya dengan mengikuti senam hamil, kegiatan ini umumnya dilakukan para ibu pada preode akhir kehamilan atau trimester tiga.

Seperti yang dilakukan Nyunyu Fatimah Zahroh ketika memasuki trimester tiga kehamilannya Fatimah rutin melakukan senam hamil yang diadakan RS bersalin, menurutnya kegiatan senam hamil ini bermanfaat untuk mengurangi rasa stress calon ibu yang akan melahirkan, menguatkan otot pangkal paha dan mencegah sungsang pada bayi.

Tak hanya kondisi fisik calon ibu, kondisi Psikologis calon ibu jelang proses bersalin juga perlu menjadi perhatian suami, menurut kompasianer Umm Mariam ada sejumlah ucapan yang sebaiknya tidak diucapkan suami ketika mendampingi istrinya melahirkan, kata-kata itu antara lain:

★Kayaknya aku ketularan kontraksi,
★Pokoknya Aku gak mau dengerin,
★ Aku Capek dll.

Menurut pengalaman ibu dua anak itu, jika suami mengucapkan hal-hal tersebut saat istrinya akan melahirkan, ucapan-ucapan itu bisa memperburuk mood istri.

**
Tak hanya soal rasa bahagia, menanti kedatangan buah hati juga membutuhkan kesiapan fisik dan mental bagi calon ibu dan seluruh keluarga, persiapan yang optimal sejak bayi dalam kandungan dapat membuat momen-momen merawat bayi kelak lebih terasa nikmatnya.

Nah calon ayah-bunda, selamat menikmati momen indah yang takkan tergantikan dan tentunya butuh dipersiapkan dengan matang.

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun