Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencatat Proses, Belajar Menempatkan Tuhan dalam Kepala

30 Oktober 2016   00:22 Diperbarui: 30 Oktober 2016   01:07 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tidak selalu demikian, ada beberapa hal dalam hidup yang memang cuma bisa dicoba sekali dan butuh komitmen untuk dituntaskan. Untuk hal-hal seperti itu, sejauh ini saya sekeras mungkin untuk mempertahankan. Memang ada hal-hal di masa depan yang butuh komitmen dan kesiapan kita untuk belajar memilih dan bertanggung jawab.

Untuk beberapa hal, perinsip saya, kalau sudah pilih, tuntaskan! Tanggung jawab jangan ditinggal. Hal itu saya pelajari dari ayah saya; bahwa hal-hal besar memang menuntut tanggung jawab.

Tapi untuk hal-hal yang sifatnya eksperimental, orang memang harus berani mencoba, dengan mencoba kita mendapatkan pengalaman dan pelajaran, sekalipun gagal. Menulis di Kompasiana misalnya pada awalnya saya coba-coba lalu ketagihan dan jadi nyaman, saya belajar banyak hal dari kalian yang ada di sini.

Kembali lagi soal target, saya tentu masih punya target yang ingin saya capai tapi sekarang, saya lebih melibatkan Tuhan dalam hati, kepala dan cita-cita saya. Saya usahakan, Dia menentukan. Poinnya bagi saya adalah tentang berani mencoba dan menjalani, soal hasil, itu ada dalam kuasa waktuNya, meski untuk sabar tidak selalu mudah, saya masih belajar, dan di depan sana masih ada jalan dan kesempatan.

Sekedar berbagi
Catatan dini hari yang liar di Kepala.

Salam Kreatif!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun