1:
Tahun berulang, usiamu kian panjang
Menapak delapan di sudut-sudut keemasan
Di umurmu yang genap satu windu
Bersabda sang waktu
Tentang segala doa perihal bahagia
2:
Maaf..
Tak ada nasi kuning, seikat bunga atau nyala lilin
Tak ada apa pun
Hanya harapan menjala segala semoga
Di usiamu yang lebih tua
Kau tumbuh mekar menjadi
Sorak sukacita yang dewasa
3:
Kamu serupa rumah kaca
Tempat cermin kata-kata memeta cerita
Racuni linimasa dengan semangat berbagi,
Setangkai prosa
Juga sajak fiksi yang paling puisi
4:
Akan kuramaikan musim di Rimba Matamu
Sebagai aksara yang kutulis menjadi coretan pelengkap waktu
Semoga setelah ini
Balon merah muda tak mengenal habisnya
Terlihat dari sepasang mata
Beterbangan di Langitmu yang kemerahan
Sebagai bahagia yang dicurahkan Tuhan
Pada-Nya berpulang segala kebaikan
5:
Sebuah pesan dalam genap angka delapan;
Selalu ada pilihan di tiap persimpangan
Semoga kemanfaatan akan selalu menemukan jalan
Jadilah istimewa, seperti biasa dalam kesederhanaan
6:
Selamat menjejak delapan, Kompasiana
Teruslah menjadi etalase kata
Sekaligus pengertian tanpa kata-kata
Mewadahi ragam catatan suara warga
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H