Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setengah Lusin Fragmen Selingan Menjejak Delapan

22 Oktober 2016   03:29 Diperbarui: 22 Oktober 2016   04:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1:
Tahun berulang, usiamu kian panjang
Menapak delapan di sudut-sudut keemasan
Di umurmu yang genap satu windu
Bersabda sang waktu
Tentang segala doa perihal bahagia

2:
Maaf..
Tak ada nasi kuning, seikat bunga atau nyala lilin
Tak ada apa pun
Hanya harapan menjala segala semoga
Di usiamu yang lebih tua
Kau tumbuh mekar menjadi
Sorak sukacita yang dewasa

3:
Kamu serupa rumah kaca
Tempat cermin kata-kata memeta cerita
Racuni linimasa dengan semangat berbagi,
Setangkai prosa
Juga sajak fiksi yang paling puisi

4:
Akan kuramaikan musim di Rimba Matamu
Sebagai aksara yang kutulis menjadi coretan pelengkap waktu
Semoga setelah ini
Balon merah muda tak mengenal habisnya
Terlihat dari sepasang mata
Beterbangan di Langitmu yang kemerahan
Sebagai bahagia yang dicurahkan Tuhan
Pada-Nya berpulang segala kebaikan

5:
Sebuah pesan dalam genap angka delapan;
Selalu ada pilihan di tiap persimpangan
Semoga kemanfaatan akan selalu menemukan jalan
Jadilah istimewa, seperti biasa dalam kesederhanaan

6:
Selamat menjejak delapan, Kompasiana
Teruslah menjadi etalase kata
Sekaligus pengertian tanpa kata-kata
Mewadahi ragam catatan suara warga

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun