Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membaca Tulisan Kompasianer Lain, Dapat Apa?

19 Oktober 2016   14:01 Diperbarui: 19 Oktober 2016   15:33 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

◎ [caption caption="Ilustrasi: Safarikidslearningcenter.com"][/caption]

Bergabung di Kompasiana, media warga dengan platform utama menulis membuat para anggotanya terbiasa berinteraksi melalui kata-kata, selain dibiasakan untuk menuangkan ide, pengalaman dan pengamatan dalam bentuk tulisan, pola interaksi yang terjadi di Kompasiana juga membiasakan anggota yang tergabung dalam wadah kompasiana untuk membaca tulisan dari sesama Kompasianer.

Ada lalu lintas konten dan pembaca yang terjaga dan terarah di Kompasiana yang membuat setiap orang yang menulis di Kompasiana juga terbiasa membaca tulisan kompasianer lain.

Lalu apa sih yang bisa didapat dari membaca tulisan sesama Kompasianer di Kompasiana? Di antaranya ini dia:

1. Informasi

Untuk yang satu ini, sudah pasti karena tiap tulisan memang mengandung informasi, Syukur kalau informasi yang kamu baca berguna dan relevan dengan kebutuhanmu, kalau belum setidaknya kamu ketambahan stok informasi, apa pun bentuknya. Kuliner, gaya hidup, politik, dll.

2. Interaksi

Dengan terbiasa membaca tulisan sesama Kompasianer, kamu akan terpancing untuk interaksi lanjutan misalnya dengan meninggalkan jejak lewat komentar dan vote.

Tidak hanya interaksi di dunia maya lewat Kompasiana, tak jarang interaksi itu berlanjut di dunia nyata, ada pertemuan, ada pertemanan, bahkan ada juga yang berjodoh kalau ketiban untung seperti kisah di artikel ini. dan temu nyata ala blogger Kompasiana itu.. Hangat seperti dalam artikel ini. Yuk coba kopdar nyata.

3. Motivasi

Dengan membaca tulisan orang lain atau sesama Kompasianer dalam ranah Kompasiana, tulisan-tulisan tersebut bisa menjadi motivasi minimal untuk diri sendiri.

Motivasi untuk bergerak, motivasi untuk berbagi, meski sekedar tulisan, motivasi untuk lebih bersyukur dan lain-lain. Seringkali motivasi datang dari pengalaman sehari-hari yang dibagi.

4. Pembelajaran

Lewat membaca tulisan orang lain, dan sesama Kompasianer, kita juga bisa banyak belajar dari pengalaman, catatan dan pengamatan orang lain.

Jika itu pengalaman buruk, kita jadi berhati-hati supaya jangan sampai ikut mengalami, jika itu cerita sukses, kita jadi tahu bagaimana kiat-kiat mencapainya berdasarkan pengalaman orang-orang di sekitar kita yang lebih konkrit dan lebih mudah ditemui dan dipahami daripada sosok dan kata-kata motivator terkenal.

Selain itu, pembelajaran dari sisi bahasa dan konten juga bisa didapat dengan membaca tulisan orang lain di Kompasiana.

Dengan terbiasa menulis dan membaca banyak tulisan, kebiasaan itu akan melatih kita untuk terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan lebih awas. Juga menyadari kalau bahasa Indonesia itu kaya, untuk satu makna bisa memiliki banyak kata pengganti yang sepadan. Nah coba aja otak-atik mainkan kata dalam tulisanmu.

Pembelajaran lain yang juga bisa didapat dengan membaca tulisan sesama Kompasianer adalah soal melek konten, dengan mengamati dan membaca tulisan orang lain, seorang penulis lama-lama akan mengerti konten-konten apa saja yang sekiranya dibutuhkan dan disukai pembaca.

Selain itu, jika menengok di Kompasiana ada kanal Topik Pilihan  dan tag #KurasiKonten, dua item tersebut adalah upaya Kompasiana untuk mengajak pembaca sumbang pendapat terhadap isu-isu aktual dan upaya untuk mengajak pembaca belajar mengenal penyaringan konten.

Belajar melek konten, bagi saya pribadi itu perlu dan sedang saya coba via tag Intisari untuk.. Belajar! Paling tidak belajar disiplin menulis, urusan kurang-lebih biarlah terbuka untuk dikoreksi dan menyesuaikan.

Kamu mau coba belajar disiplin menulis? Mulailah dari sekarang dan buatlah tag-mu sendiri, sematkan tag itu dalam tulisanmu yang kamu anggap relevan.

Satu hal lagi yang paling penting, adalah belajar "melepas baju" ketika membaca tulisan orang lain.

Ketika kamu membaca tulisan orang lain, isi kontennya belum tentu sesuai dengan prefensimu, bersiaplah menerima, karena kita tidak bisa mengontrol isi kepala orang lain. Debat di kolom komentar jangan terlalu dibawa ngebul, nanti malu kalau ketemu muka. Lanjut ah.. Poin ini kepanjangan.

5. Ide Menulis

Dengan membaca tulisan Kompasianer lain, ide menulismu juga bisa bertambah, selalu ada cerita yang bisa digali, contohnya sudah banyak lho, penulis yang berbalas artikel di Kompasiana, lalu Kamu kapan? Yuk nulis.

6. Umpan Balik

Kalau kamu terbiasa membaca tulisan Kompasianer lain, apalagi ditambah dengan meninggalkan jejak di tulisan tersebut, tulisanmu pasti akan dapat umpan balik, entah itu tambahan, koreksi, diskusi di kolom komentar atau sekedar vote. Tapi pasti ada umpan balik.

Gampangnya, kalau kamu rajin baca tulisan orang lain, tulisanmu juga pasti akan dibaca orang. Itu semacam hukum alam ketika menulis di manapun termasuk di Kompasiana.

**
Kompasiana dengan dinamika interaksi sharing dan conecting-nya telah menjadi media warga yang tidak hanya melatih untuk menulis, tapi juga untuk membaca tulisan sesama Kompasianer untuk bisa saling berbagi dan belajar, memperkaya pengalaman, sudut pandang, pengamatan dan ide.

Menulis itu penting, tapi membaca juga sama pentingnya dalam kerangka sharing & Conecting.

#AyoNulis
#YukBaca

Salam Kreatif!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun