Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tugas Kuliah Harus Diposting di Kompasiana? Baca Dulu 4 Tips Berikut Ini

17 September 2016   13:13 Diperbarui: 17 September 2016   15:54 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. cumibunting.com

Seiring perkembangannya Kompasiana telah menjadi wadah menulis bagi orang-orang dengan beragam latar belakang, kepentingan dan profesi, di antaranya termasuk mahasiswa yang sedang menjalani kuliah dengan beragam tugas yang mengharuskan mahasiswa itu mengerjakan tugas-tugas kuliah yang berhubungan dengan tulis-menulis.

Dalam geliat eksistensinya yang nyaris 8 tahun di ranah dunia maya, Kompasiana telah dan terus menjadi tempat belajar dan latihan yang baik bagi mahasiswa. Salah satunya terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mulai menulis di Kompasiana untuk kepentingan tugas kuliah.

Tidak jarang didapati, laman tulisan terbaru di web Kompasiana dipenuhi postingan mahasiswa yang memposting tugas kuliah dari kampusnya, tak hanya satu atau dua orang, namun nyaris satu angkatan pada momen tugas tertentu membanjiri Kompasiana dengan hiruk-pikuk tugas kampus.

Sebenarnya hal itu adalah contoh pembiasan yang baik di mana mahasiswa dilatih untuk mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan yang langsung akan dinilai oleh publik Kompasiana yang merupakan representasi masyarakat umum. Namun yang sering terjadi adalah para mahasiswa yang menulis di Kompasiana atas dasar tugas kuliah kurang memberi warna pada tulisannya.

Maksudnya?

Sering kali mahasiswa yang menulis di Kompasiana untuk satu momen tugas kuliah posting tumplek-plek dari mulai judul yang terlalu baku, sampai isi tulisan yang nyaris sama materinya antara 1 mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.

Yang sering terjadi misalnya mahasiswa dari Kampus A bernama A memposting tulisan dengan judul Pengantar Ekonomi, selanjutnya berderet-deret mahasiswa satu angkatan dari kampus yang sama akan memposting judul yang kurang-lebih sama: "Tugas Pengantar Ekonomi" isinya juga tak jauh berbeda antara mahasiswa satu dengan yang lain.

Satu-satunya pembeda adalah nama dan digit NIM. Fenomena ini mencipta hiruk-pikuk di Kompasiana, terkadang juga menjadi ladang "uji sabar" bagi pembaca dan tim konten Kompasiana.

Adalah hal yang baik jika mahasiswa membiasakan diri berlatih mengasah daya pikir dengan jalan menulis di media warga seperti Kompasiana, namun akan lebih baik lagi jika:

1. Tulisan diberi judul yang berwarna

Bukannya menggurui atau mengajari menulis dengan font merah, maksudnya judul yang berwarna disini adalah judul yang mampu menarik pembaca umum.

Misalnya, jika ingin menulis tugas matakuliah Sosiologi Pedesaan, nah judul "Tugas Sosiologi Pedesaan" itu kurang menarik untuk pembaca umum, akan lebih menarik sekiranya diberi judul: Melihat Kehidupan Desa X yang Penuh Makna.

Intinya buatlah judul yang menarik untuk pembaca umum, setelah itu baru silahkan sisipkan unsur tugas kuliah di dalamnya.

2. Tulisan disinkron isinya

Warnai isi tulisanmu! Jangan terlalu kaku memposting tumplek blek teks dari buku, misalnya tugas mata kuliah Agama, jangan gunakan bahasa yang baku dan hindari memasukan sejumlah ayat di awal tulisan, tapi ambillah contoh fenomena sehari-hari, lalu bahaslah sesuai konteks dalam agama dan sub-bab kuliahmu.

Menulis dengan pendekatan pada kejadian sehari-hari akan lebih mudah dipahami pembaca.

3. Membiasakan blogwalking

Aktivitas blogwalking di Kompasiana mewujud dalam bentuk kunjungan ke artikel Kompasianer lain dalam bentuk komentar dan vote. Tidak ada salahnya, mahasiswa memulai Blogwalking ke sejumlah artikel Kompasianer lain setelah memposting tugas.

Percaya deh, akan banyak Kompasianer yang mengunjungi balik tulisanmu kalau kamu rajin blogwalking.

4. Jangan Hilang!

Maksudnya tetaplah menulis di Kompasiana ketika sudah selesai masa dari tugas kuliah tersebut.

Yang sering terjadi selama ini, banyak mahasiswa yang sebelumnya begitu menggebu memposting tugas kuliah di Kompasiana, tapi setelah berakhir masa tugasnya hilang dan gak balik-balik lagi. Jangan begitu!

Ketika kamu mendaftar akun Kompasiana dan berhasil, kamu sudah jadi Kompasianer dan Kompasianer itu pantang menghilangkan diri begitu saja. Bahan tulisan banyak dan bisa dicari, tak hanya sebatas tugas kuliah.

Menulislah meski tidak sering, lama-lama kamu akan rasakan manfaatnya, mulai dari belajar membina relasi, kesempatan bertemu dengan sejumlah tokoh, sampai, ide untuk tema skripsi. Selain itu, tim admin Kompasiana juga tergolong sabar sekali menghadapi mahasiswa. #Pengalaman-dan masih :)

**
Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, hanya sekedar berbagi pengalaman dan merefleksi fenomena yang terjadi.

**
Budaya menulis di kalangan mahasiswa memang sesuatu yang baik untuk dibiasakan. Ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika mahasiswa terbiasa menulis, namun disisi lain akan lebih baik lagi jika mahasiswa juga membiasakan diri menulis untuk pembaca.

Salam Kreatif!

#AyoNulis!
*Penulis adalah mahasiswa, Kompasianer yang juga belajar menulis di Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun