Gaza, sebuah daerah berpenduduk 1,9 juta jiwa, di Palestina, berada di bawah kendali ketat pihak keamanan Israel dan Mesir. Hanya orang dengan izin khusus yang bisa keluar masuk wilayah itu.
Gaza, seperti komik-komik anggitan Joe Sacco banyak bercerita, wilayah tersebut hingga kini masih menjadi medan perang membara antara Israel dan Palestina.
Gaza, mendengar namanya, hal yang terbersit di pikiran orang kebanyakan adalah duka dan doa. Duka membayangkan perang yang tiada berkesudahan dan doa untuk kedamaian yang semoga segera didapat bagi Gaza dan Palestina.
Duka masih menganga, tapi tetap ada kehidupan di Gaza, bahkan sejumlah orang yang tinggal di wilayah membara itu masih cukup aktif di media sosial khususnya twitter.Orang zaman ini telah menjadi manusia digital dengan slogan Tweet your life! Tak terkecuali warga Gaza.
Lewat kicauan 140 karakter para warga Gaza itu menjadi terdepan mengabarkan, mereka kabarkan kondisi terkini kota dan negaranya-Palestina, mereka berbagi tentang kehidupannya sehari-hari, juga tentang harapan dan opini, tak melulu soal perang dan bencana, sesekali juga ada canda dan keindahan.
Semua capture kicauan yang disertakan dalam tulisan ini bersumber dari mereka para warga sipil yang tinggal di Gaza. Pembagiannya dikelompokan menjadi 3 bagian: 1 Kondisi terkini Gaza, 2: Gaza dan kehidupan sehari-hari mereka, 3: Gaza dari sisi cantik.
Kompasianer, yuk ngintip Gaza dari kicauan warganya, inilah sedikit intisarinya:
1. Kondisi Terkini Gaza
*Capture tweet yang disertakan dalam bagian ini adalah ragam kicauan dari beberapa warga Gaza di twitter selama bulan Agustus 2016.
★ @Farah_Gazan (Farah Baker)
Farah adalah remaja 18 tahun yang tinggal di Gaza, dalam akun facebooknya gadis ini mengaku berkuliah tingkat 2 di Al Azar University Gaza. Dalam akun twitternya Farah menulis:
"The most common subject in Gaza currently is a new upcoming aggression" (@Farah_Gazan)
[caption caption="@ShawaJason Profil"]
Shawa Jason adalah warga Gaza yang bekerja sebagai penerjemah lepas bahasa Arab dan Inggris selain itu, penyuka fotografi ini juga seorang fotografer yang handal, terbukti banyak foto-foto pribadinya yang dipostingkan di akun twitternya menampilkan keindahan Gaza dari sudut pandang yang pas.
Israel masih suka menerbangkan pesawat tanpa awak di langit-langit sekitaran pemukiman warga sipil Gaza. Setidaknya, itu diketahui dari cuitan berikut ini:
" Great thing to have now would be a giant fly swatter for these bloody #Drones, they are really annoying!"#Gaza #Palestine (@ShawaJason)Â
"Israeli drones firing missiles on Gaza after hovering heavily & buzzing Annoyingly over heads until last night!" #Gaza #gazaunderattack di tweet-kan pada 21 Agustus 2016.
2. Kehidupan sehari-hari
Meskipun hidup dalam wilayah konflik, dengan akses listrik yang minim dan dibatasi, harapan dan kehidupan itu sendiri tetap ada dan berlanjut bagi warga Gaza. Mereka tetap menjalankan aktivitas seperti manusia di belahan bumi lainnya, pergi ke pasar, berangkat kerja, berangkat sekolah, mengasuh anak dan lain-lain, sesekali mereka marah dan terganggu karena pesawat tanpa awak yang berpatroli di dekat rumahnya membuat suara berisik pada malam hari. Kemarahan yang wajar.
[caption caption="Anak kecil menemani ayahnya belanja Foto: @LaraAbuRamadan"]
[caption caption="Warga Gaza mengecat rumahnya foto R. Warda"]
3. Cantiknya Gaza
Meski perang terus-menerus berlanjut, namun Gaza belum kehilangan pesona dan kecantikannya, hal ini dapat dilihat dari sejumlah foto dan tweet yang diposting warga Gaza dalam akun twitter mereka. Dari sejumlah gambar dalam beberapa tweet mereka, sebagian di antaranya memperlihatkan sisi keindahan dibalik wilayah konflik tersebut. Cantiknya Gaza dilukiskan dengan apik lewat beberapa gambar dan tweet berikut ini:
[caption caption="Sebuah Sudut jalan di Gaza [Foto: @LaraAbuRamadan]"
[caption caption="Gravity @Gaza"]
Perang di Gaza memang membawa bencana kemanusiaan tak berkesudahan di sana, namun hidup dibawah bayang-bayang perang tidak mematahkan semangat hidup warganya, mereka para penantang batas yang menyadari jika hidup itu sendiri memang harus dihidupi.
**
Itulah selayang pandang Gaza lewat cuitan warganya. Beragam cuitan yang menggambarkan bahwa hidup di wilayah konflik tak selamanya selalu berkidung derita. Selalu ada sisi yang bisa disyukuri, namun di sisi lain, cuitan-cuitan tersebut juga adalah gambaran nyata  bahwa apa pun alasannya, perang tak pernah menyisakan apa-apa kecuali abu dan tidur yang terganggu. Semoga bermanfaat!
Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H