Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Melihat Potret Kehidupan Bertetangga di Berbagai Negara dalam Catatan Kompasianer

22 Juli 2016   16:45 Diperbarui: 23 Juli 2016   20:02 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai balasan, Usi pun mendatangi rumah mereka satu per satu dengan buah tangan. Beberapa rumah yang Usi datangi orangnya ada dan mereka senang menerima bingkisan dari Usi.

Beberapa rumah ketika didatangi orangnya tidak ada, maka Usi tinggalkan bingkisan tersebut dengan dilengkapi catatan nama, nomor rumah, serta nomor telpon ia dan suami. Ada yang menelpon balik dan bilang terima kasih, ada yang datang ke rumah langsung dan bilang senang, ada juga yang tidak memberi respon sama sekali. Imbuhnya.

Bersosialisasi di Amerika itu mahal! Itulah salah satu hal yang dirasakan Usi tentang negeri Paman Sam tersebut. 

"Hubungan antar tetangga terasa dingin kalau kita tidak berusaha menghangatkannya"

"Sulit untuk bertemu secara formal dengan para tetangga. Kalau pun mau bertemu harus membuat janji dulu. Mau belanja bareng harus sms-an dulu, mau main basket bareng telponan dulu, mau apa-apa harus melibatkan ponsel atau komputer." Papar Usi.

Kebutuhan sosial kita untuk berinteraksi dengan sesama cukup mahal disini. Ya, karena kita jadi harus tergabung dengan misal organisasi ini itu, atau harus aktif di kegiatan keagamaan dan sejenisnya. Kenapa mahal? Karena buat kumpul itu perlu ongkos atau bensin karena letaknya sering yang berjauhan dengan rumah kita. Tulisnya.

**
Tetangga merupakan ‘keluarga’ yang paling dekat dengan kita, dan tetangga juga menjadi pihak yang paling cepat yang dapat kita minta pertolongan bila terjadi sesuatu yang mendadak, sehingga sudah sepatutnya kita menjalin hubungan baik dengan tetangga sekitar.

Itulah potret kehidupan bertetangga di berbagai negara dalam catatan kompasianer, semoga bermanfaat.

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun