Selain itu, ada juga olahan kuliner yang identik dengan timur tengah, seperti roti maryam, nasi samin dan kebuli termasuk aneka olahan dari daging kambing atau domba, seperti kambing guling, gulai kambing, kambing masak habang, kambing panggang, karih kambing, sop kambing, sate kambing dan banyak lagi yang lainnya. Para pedagang olahan kambing ini rata-rata adalah masyarakat keturunan Arab yang tinggal di daerah Kampung Arab, Banjarmasin.
Menghabiskan waktu menuju berbuka puasa dengan cara berburu wadai di Pasar Wadai Ramadan, sepertinya memang sangat efektif. Di sini waktu begitu cepat berlalu, tandas Tika.
4. Blusukan di Pasar 16 Ilir Palembang
Satu-satunya pasar terbesar dan teramai di Kota Palembang adalah Pasar 16 Ilir.
Pasar yang terletak di samping Jembatan Ampera ini tidak pernah sepi dari aktivitas jual beli.
Sutiono Gunadi blusukan di Pasar 16 Ilir, pasar tertua di Palembang, tentunya bukan untuk memantau harga daging sapi yang sedang hot saat ini. Tetapi lebih bertujuan untuk merasakan denyut interaksi warga Wong Kito dan mencicipi ragam kuliner khas Palembang.
Sutiono mengunjungi warung Pindang Perahu yang terletak di pinggir sungai Musi. Disini dijual Pindang Pegagan dari ikan patin dan gabus. Pindang Ikan merupakan salah satu makanan khas Palembang. Bersantap di dalam sebuah perahu adalah sebuah sensasi tersendiri, karena tempatnya akan bergoyang bila ada arus air sungai yang cukup kencang, tulisnya.
 [caption caption="Pindang ikan patin di pasar 16 Ilir Sumsel Dok Sutiono Gunadi"]
Setelah menikmati Pindang Ikan yang segar dan sedap, Sutiono masuk lebih ke dalam pasar, disana ada Warung Soto Palembang, yang menjual soto dan sop daging dan ayam, namanya Soto Palembang Haji Daud. Karena daging sedang mahal, penjualnya mengatakan sudah habis untuk daging dan hanya tersedia soto dan sop ayam. Bedanya soto dan sop, yang sop lebih bening pada kuahnya. Keduanya berisikan ayam goreng yang telah dipotong-potong, daging ayam hingga leher dan tulang-tulang lain, potongan kentang, wortel dan tomat.
"Rasanya juga segar dan sedap, meski dari segi harga cukup tinggi untuk makanan yang dijajakan di dalam pasar". Lanjutnya.
Blusukan di Pasar 16 Ilir diakhiri dengan ngosar- "ngopi di pasar" Terdapat kopi susu, kopi hitam, es kopi, dan es kopi susu. Kopi yang disajikan adalah kopi dari lereng Gunung Dempo, tepatnya di daerah Pagar Alam. Kopi diproduksi di suatu tempat, lalu dibawa ke pasar dalam kemasan kantong besar. Lalu di pasar, dibuat kemasan yang lebih kecil, dengan macam-macam merek. Kopi dalam kemasan plastik ini dapat Anda beli untuk dibawa pulang untuk minum kopi di rumah atau sebagai oleh-oleh. Salah satu merek kopi yang cukup populer di Pasar 16 Ilir adalah Kopi Meong. Imbuh Sutiono.
**
Itulah ragam rekomendasi tempat ngabuburit ala Kompasianer.