Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Finding Dory: Tentang Menemukan Makna Pulang, Jalan Kedua, dan Keluarga

16 Juni 2016   16:41 Diperbarui: 16 Juni 2016   20:36 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Finding Dory Dok Cinema 21"][/caption]Dory, ikan betina bertubuh biru itu begitu pelupa. Ia menderita penyakit ingatan jangka pendek sehingga sulit mengingat apa-apa di sekitarnya dan dari sini awal masalah bermula.

Dory tak bisa mengingat apa pun dengan benar. Hal itu berakibat fatal. Suatu ketika di masa kecilnya ia tersesat dan tak tahu lagi jalan pulang ke rumah yang berakhir dengan ikan biru itu terpisah dari keluarganya untuk waktu yang lama. Singkat cerita, ia bertemu dengan Marlin, Ikan Mas Koki dan ayah yang kehilangan putranya, Nemo. Selengkapnya Finding Nemo.
**

Petualangan melintasi laut seolah tak ada habisnya dalam hidup seekor ikan Mas Koki berwarna oranye itu. Kalau dulu Marlin harus melintas laut mencari putranya Nemo, kini giliran Dory yang hilang. Semua berawal ketika Dory dimintai bantuan untuk menjadi asisten guru sehari oleh Mr Ray, seekor ikan pari yang berprofesi menjadi guru sekolah dasar. Dory yang senang karena diberi kesibukan langsung menjawab iya ketika diminta.

Sesampainya di kelas, Dory mendapati anak-anak muridnya bercakap-cakap tentang orang tua, rumah dan keluarga, sesuai dengan topik pelajaran hari itu: migrasi yang secara sederhana diartikan Dory dengan pulang. Penjelasan sebagai guru yang bahkan tak tahu di mana rumah dan keluarganya.

Tergugah dengan penjelasan yang ia buat sendiri, Dory juga ingin "Pulang" ia ingin mencari di mana orangtuanya. Dory mengatakan niatnya pada Nemo dan Marlin, awalnya ayah dan anak itu menganggap keinginan Dory sia-sia, namun akhirnya mereka mau ikut mencari juga karena Marlin tak ingin kehilangan Dory yang sudah seperti ibu bagi Nemo.

Marlin dan Nemo mengikuti Dory melintas laut, mencari orangtua Dory yang menurut Dory ada di teluk Morro -California, tapi perjalanan ini bukannya mulus. Baru seperempat jalan, Marlin dan Dory sudah bertengkar karena Dory yang terburu-buru hampir saja membuat Neno terjerat kail pancing.

Marlin yang marah melihat putranya nyaris sekarat naluri protektif sebagai ayah membuatnya menyalahkan Dory, ikan biru yang merasa bersalah itu berjanji akan mencari bantuan. Namun, kali ini justru Dory yang terjaring jala ilmuan sebuah institut kelautan. Malang, bukannya berhasil dapat bantuan, justru aquarium karantina yang jadi persinggahan. Di karantina, Dory bertemu seekor gurita bernama Hanks yang meyakinkan Dory untuk lebih percaya pada diri sendiri.

**
Akhirnya, Marlin berhasil membebaskan Nemo dari jerat pancing dengan usahanya sendiri. Begitu bangganya ia sebagai ayah sebelum ia menyadari masalah baru datang: Dory hilang. Awalnya Marlin mengira Dory pergi karena marah. Namun, anjing laut mengatakan kalau Dory terjerat karantina kelautan. Merlin dan Nemo yang merasa bersalah ingin menyelamatkan Dory. Mereka mencari celah masuk ke karantina melalui Becky, seekor burung camar.

Sesampainya Marlin dan Nemo di aquarium karantina, ternyata Dory sudah pergi kembali ke laut lepas berkat bantuan si gurita Hanks. Ikan biru itu berhasil kembali ke laut lepas lewat pipa jalan yang ditunjuk Hanks. Singkat cerita, atas usahanya sendiri ketika kembali ke laut Dory berhasil menemukan kembali keluarganya, tapi kini giliran Marlin dan si kecil Nemo yang terjebak di aquarium karantina dan Dory merasa bertanggung jawab untuk membebaskan mereka. Berhasilkah dia?

**
Alur yang Terlalu cepat dan Konflik yang Kurang Kuat.

"Aku Dory, aku sedikit berbeda. Aku menderita sakit ingatan jangka pendek."

Film ini dibuka dengan adegan yang cukup menyentuh ketika tokoh Dory kecil dengan suara yang sedih mengucapkan kalimat di atas, kemudian orangtuanya memeluknya sambil berkata, "Tidak masalah, Sayang. Beberapa hal dalam hidup memang tidak untuk diingat lama-lama, namun jalan pulang harus diingat selamanya." Sebuah kalimat yang membuat ikan kecil itu kembali ceria, kemudian ia pamit untuk bermain lalu hilang untuk waktu yang lama karena satu hal: tersesat.

Selebihnya alur berjalan cepat Dory bertemu Marlin dan Nemo, hidup bersama, tiba-tiba Dory rindu ingin cari keluarganya, merajuk hingga pintanya dituruti, berpetualang, menghilang dan ditemukan lagi. Alurnya terkesan datar dan terlalu cepat, senada dengan konflik yang kurang kuat, rasa bersalah dan kemarahan Marlin amat datar dan nyaris tanpa perubahan ekspresi.

Dari sisi sinematografi, film terdahulu Finding Nemo menurut saya lebih baik tenimbang Finding Dory. Finding Dory tertolong dengan karakter gurita Hanks ->peran penyemangat yang cukup kuat. Awalnya gurita ini pelit, pemarah dan opertunis, tapi sisi pelupa Dory mampu menyentuh hatinya. 

Jangan Menggantungkan Nasib kepada Orang Lain!

Setiap orang berjuang untuk hidup dan mimpinya sendiri. Orang lain membantu, tapi tetap kamu yang harus berjalan, tetap tubuhmu yang harus tergores. Kamu yang harus menjalani jika mau berhasil. 

Setidaknya itulah pesan moral yang mampu saya tangkap dari film produksi Disney ini. Film yang lucu, kaya pesan moral dan cukup menghibur di atas kurang dan lebihnya.

"Pergilah ke sana jika kau mau, kamu akan baik-baik saja" - Hanks pada Dory.

 

Sekilas Data Film:

Judul: Finding Dory
Genre: Animasi, Komedi
Durasi: 103 Menit

Salam Kreatif!

- [caption caption="Movie Entry (Dok Pribadi)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun