Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengintip Potret Transportasi Kereta di Berbagai Negara dari Mata Kompasianer

14 Juni 2016   11:49 Diperbarui: 15 Juni 2016   08:26 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Budaya Berkereta di Jepang

Kehidupan berkereta di Jepang adalah representasi negara yang mengakomodasi hajat hidup orang banyak, dan Jepang membuktikan bahwa mereka bisa mewujudkan transportasi yang berkeadilan.

Itulah yang dirasakan Yusticia Arif Selama tinggal di Tokyo, Jepang. Melalui tulisannya Yusticia berbagi cerita tentang budaya berkereta di Negeri Sakura.

Menurut Yusticia, naik kereta di Jepang sangat mudah. Petunjuk peta jelas dan lengkap. Petugas kereta, meski tak banyak jumlah personilnya (karena mahalnya tenaga kerja di Jepang)juga sigap membantu penumpang yang kebingungan menemukan line atau jalur kereta yang hendak dituju.

Ada juga penyedia informasi kereta yang bersifat on line, misalnya hyperdia.com, tinggal klik stasiun keberangkatan dan tujuan, dalam sekejap, informasi line kereta, estimasi waktu dan total tarif akan segera muncul di layar smartphone kita.

Dengan menggunakan kartu berlangganan, penumpang akan lebih mudah dan efisien lagi dalam berkereta.

Paling tidak ada 2 jenis kartu langganan yang bisa digunakan, yaitu Pasmo dan Suica. Beda kedua kartu ini adalah : Pasmo bisa digunakan untuk menumpang semua kereta dari semua operator, sementara Suica diterbitkan oleh JR, jadi penumpang hanya bisa menumpang kereta yang dioperasikan JR saja.

Pasmo dan Suica ini seperti sistem pulsa, jadi bisa kita isi ulang dan kartu berlaku hingga 10 tahun. Sistem pembelian tiket juga sangat mudah. Ada semacam mesin (fare adjustment machine)yang menjual tiket secara otomatis, tinggal klik tombol stasiun tujuan, masukkan uang dan tiket keluar. Papar Yusticia.

Lanjutnya, frekuensi kedatangan dan keberangkatan kereta di Tokyo sangat singkat, dalam catatan Yusticia, tidak sampai 5 menit, sudah ada kereta berikutnya, jadi, penumpang tidak perlu khawatir ketinggalan kereta/terlambat berangkat ke tempat tujuan.

Untuk kereta komuter, ada 3 jenisnya : kereta local yang berhenti di tiap stasiun, kereta semi ekspres yang berhenti di beberapa stasiun, dan ada kereta ekspress yang langsung meluncur ke tempat tujuan, sehingga cepat sampai tujuan. (Untuk kereta Shinkansen, juga berlaku pembagian 3 jenis ini : Nozomi, Hikari dan Kodama). Jelas Yusticia.
[caption caption="Penunjuk jadwal kereta di jepang (Foto: Yusticia)"]

[/caption]

Untuk ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun