- [caption caption="Ramadhan dan Televisi (Sumber: Jawa pos)"][/caption]Sebentar lagi umat muslim Indonesia dan dunia akan memasuki Bulan Suci Ramadhan. Bulan Puasa menyambut momen yang berkah ini tentunya banyak hal dan kebiasaan yang coba dibenahi dan ditata lagi. Banyak orang yang sepertinya berlomba-lomba menyambut tamu yang membawa pahala berlipat ganda ini.
Tak terkecuali industri televisi menjelang Ramadhan dan selama bulan puasa seperti yang berulang setiap tahunnya, industri ini selalu memoles diri menyambut bulan suci, memperbanyak sentuhan religi.
Berbicara tentang bulan suci yang sebentar lagi disambut dengan latah gembira oleh industri televisi Indonesia, beberapa hal ini pasti akan sering dijumpai penonton layar kaca:
- Iklan Prodak Makanan Bersanding Adzan
Adzan maghrib bagaikan mahkota pada bulan puasa, kehadirannya dinanti dan didamba. Azdan yang menjadi penanda waktu berbuka ini dilirik dengan cerdik oleh pengiklan produk makanan selama Ramadhan bertamu. Lihat saja berbagai iklan produk makanan dan minuman yang selalu menyisipkan konten atau adegan adzan maghrib di setiap promo mereka selama bulan puasa. - Pesohor yang Diliput Santap Sahurnya
Tayangan infotaiment pun tak luput memetik manfaat dari datangnya bulan puasa konten mereka jadi lebih banyak isinya, salah satu yang khas adalah artis ternama yang diliput santap sahurnya. Tim infotaiment menggerebek rumah seorang pesohor pada pukul 2 pagi, berbasa-basi sesaat agar dipersilahkan masuk dan mengintip menu apa saja yang disiapkan sang artis untuk santap sahurnya.Lucunya kadang ada artis yang kedapatan bangun tidur dengan kondisi full make up, seperti adegan tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya meskipun namanya 'gerebek' dan yang lebih mengundang tawa adalah kadang ada artis yang berbicara sendiri di depan kamera sembari melambaikan tangan dengan kalimat "Pemirsa, ayo ikut!"
- Ziarah Makam Artis Ternama Jadi Berita
Tak hanya momen santap sahur, momen nyekar atau ziarah makam yang dilakukan para artis dan pesohor ke makam mendiang keluarganya atau makam sesama artis yang telah lebih dulu tiada juga tak luput dari sorot kamera. Ketika artis menziarahi sepetak tanah kubur, kematian yang hidup ada di sana.Di sana ada air mata yang tersorot lampu kamera, di sana ada tangis yang berujung wawancara dan memutar ulang kenangan nostalgia saat mendiang terkasih masih ada, pada sebuah ziarah makam yang dilakoni artis, ada liputan yang muncul di televisi keesokan harinya dengan lagu berlatar sendu. Sungguh momen ziarah makam artis menjadi napak tilas kematian yang menghidupkan bagi industri televisi.
- Sajian Kultum dengan Da'i Ternama
Kuliah tujuh menit atau Kultum memang selalu populer menjelang dan selama bulan puasa, pada bulan tersebut berbagai stasiun televisi seolah berlomba menampilkan penceramah yang dikenal publik untuk mengisi slot kultum mereka. Tujuannya? Semua bermuara pada rating yang mahakuasa. - Acara Sahur Aneka Goyang
Acara Sahur. Berbagai stasiun televisi pasti tak lupa menayangkan konten ini untuk melengkapi ritual makan dini hari pemirsa dan acara sahur ini seringkali menyisipkan aneka goyang yang menjadi konten hiburan.Fenomena aneka goyang ini sama seperti lagu lama tahun-tahun sebelumnya: menanjak selama bulan puasa, makin top selepasnya, kemudian menuai kritik dan teguran KPI satu semester berikutnya, lalu mulai redup dan turun dari layar kaca untuk dikembangkan menjadi bentuk yang baru. Duh! Kaum latah..
- Parade Sarung dan Jilbab
Menjelang dan selama bulan puasa, banyak stasiun televisi Indonesia yang mendadak Syar'i berlomba-lomba industri ini menampilkan parade artis-artis berjilbab dan bersarung pada setiap liputan, acara maupun iklan. Berlomba-lomba televisi seolah menjilbabi dan menyarungi diri dan kontennya: menutup aurat, --yang dibiarkan terbuka pada bulan-bulan sebelum puasa.Bulan Ramadhan. Bulan di mana televisi mengalami latah masal: tutup aurat dadakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!