Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Karena Kita Semua Berhak Pulih

7 Mei 2016   21:20 Diperbarui: 7 Mei 2016   22:30 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manis,
Tentang kehati-hatianmu kini, beberapa temanmu mungkin tak melihat bedanya, tapi mereka yang mengenalmu lebih dalam akan bertanya kenapa dan ketika kamu bercerita terbuka, mereka akan bilang "Sudahlah, masih ada kita." Saat itu kamu sadar masih banyak bintang di langitmu, semenjak itu mereka memegangmu lebih erat.

Manis,
Setiap orang pernah merasa takut, mungkin begitu juga kamu. Perlahan mungkin kamu relakan bintang jatuh yang harus hilang jadi fiksi dalam kisahmu itu. Mungkin memang mesti demikian. Orang yang dulu pernah amat bersemangat ingin melihatmu berusaha, sekarang justru jadi fiksi paling nyata. Sebuah ironi, tapi biarkan sisa semangatnya kamu bawa, toh memang kamu harus berusaha, bukan untuk siapa, tapi demi dirimu sendiri yang akan memetik manfaatnya.

Manis,
Mungkin beberapa orang baru yang sebelumnya asing akan datang menawarkan padamu sentuhan persahabatan, sementara kamu menolak menyambutnya karena takut kesedihan yang sama terulang saat mereka mungkin (kembali) hilang setelah bosan atau menganggapmu terlalu merepotkan.

Tapi sebagian dari mereka yang tidak pernah berhenti berusaha jadi teman, membuatmu berubah pemikiran. Tak ada yang salah untuk menambah teman. Beberapa dari mereka mengajarkanmu hal baru yang tak kamu duga itu seru dan membuatmu sedikit lebih kuat dari yang dulu. Saat itu kamu mengerti sekumpulan cahaya bisa datang dengan beragam bentuknya. Cahaya tak cuma satu warna. Karena pemulihan itu milik kita semua.

Manis,
Kita bukan pemilik keabadian pada saatnya nanti semua yang datang akan pergi, kesiapan harus dipunya sebagai keniscayaan. Matahari tak akan menunda terbenam hanya karena kita bersedih. Ketika orang ada pada titik terendah orang itu hanya bisa merangkak naik, karena seseorang di titik terendah tidak bisa jatuh lagi. Jadi, ayo naik! Memanjat ke titik balik.

Setiap akhir dari sesuatu pasti  akan ada awal yang baru. Karena kita semua berhak pulih..

Salam Kreatif!

 

.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun