Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Serba-Serbi Australia dari Mata Kompasianer

6 Mei 2016   13:09 Diperbarui: 6 Mei 2016   14:09 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia surat surat yang dibuat dengan tujuan digunakan untuk alat pembuktian perbuatan dan kenyataan, Surat-surat akte notaris ,akte pejabat pembuat tanah. Juga surat yang menyatakan jumlah uang lebih dari 1 juta. Surat-surat berharga seperti wesel,cek yang harga noinalnya lebih dari 1 juta semua harus dibubuhi dengan Materai.

Namun tidak di Australia. Karena di Australia tidak ada surat yang pakai Materai, semua surat asal ada tanda tangan dan stempel Perusahaan sudah dianggap “ sah” Papar Roselina Tjiptadinata.

"Kalau kita belanja di Australia, ditoko-toko yang besar, maka kita bisa mengembalikan lagi barang yang sudah kita beli misalnya tidak sesuai dengan keinginan kita atau harganya lebih mahal dari toko lain yang setara. Semua itu asal struk pembelian ada dan berlaku selama 7 hari dari hari pembelian."

'Tidak satupun toko menolak mengembalikan uang kita bila kita menyatakan tidak jadi membeli barang tersebut". Imbuh Lina.

Sebuah cara praktis yang semoga bisa diterapkan di Indonesia.

4. Pertanian Digital Ala Australia

Walaupun dunia pertanian Australia tergolong sudah maju namun perhatian dan keberpihakan pemerintah Australia sangat besar untuk mendorong produktivitas para petaninya. Hal itu diungkap oleh kompasianer Ronny Noor.

Pertengahan Desember 2015, bekerjasama dengan Federasi Petani Australia (The National Farmer Federation meluncurkan program pertanian digital senilai puluhan juta dolar yang intinya merangsang petani agar lebif inovatif dan dapat merealisasikan inovasinya masuk dalam dunia industri. Papar Ronny.

Program pertanian digital berbasis teknologi informasi dan satelit ini memungkinkan petani dapat mengakses data real time seperti data cuaca, kondisi tanah, ketersediaan bibit, data pasar dll yang memungkinkan para petani dapat menjalankan usaha taninya pada saat yang ideal untuk memaksimalkan keuntunganya. Tambah Ronny.

Sebuah program dan tulisan yang menarik.

--
Australia. Negara sejuta peluang, dengan segala lebih dan kurangnya, negeri bermaskot kangguru ini meninggalkan cerita tersendiri bagi mereka yang pernah bertandang ke sana. atau yang menetap di sana Cerita-cerita tersebut memperkaya postingan di Kompasiana, itulah sebagian rangkuman ragam cerita Australia di mata warga biasa. orang-orang Indonesia yang juga tak kalah hebatnya, Semoga dapat bermanfaat untuk pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun