Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Serba-Serbi Australia dari Mata Kompasianer

6 Mei 2016   13:09 Diperbarui: 6 Mei 2016   14:09 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Australia: Ilustrasi (Sumber: www.australia.com)"][/caption]

Australia. Negara kecil dengan banyak peluang dan ketersediaan kesempatan untuk mencari penghidupan yang lebih baik menjadikan negeri Koala ini bagaikan magnet bagi banyak orang di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia, orang Indonesia pun cukup banyak yang hidup layak di Australia.

Macam-macam tujuan orang datang ke negara pengekspor daging sapi itu, liburan, bekerja, belajar, menetap, dll. Tentang negeri kangguru tersebut, sejumlah kompasianer yang pernah bertandang ke sana atau menetap di sana menuliskan Serba serbi negeri yang sepertiga dari luas tanahnya adalah padang pasir tandus namun makmur tersebut, inilah serba-serbi Australia di mata Kompasianer:

1. Potret Rumah Sakit Umum di Australia

Rumah Sakit merupakan fasilitas kesehatan yang sangat penting di mana pun di seluruh dunia. Jika rumah sakit dikelola dengan baik, tentu akan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai.

Seperti hal nya rumah sakit umum di kota Wollongong Australia, lewat tulisannya, Tjiptadinata Effendi mencoba menyajikan sekilas potret pelayanan rumah sakit umum di negeri kangguru itu.

Menurut Tjipta, Sejak dari mulai melangkah masuk kerumah sakit ini, tampak seluruh ruangan tertata rapi dan apik.   [caption caption="Koridor RS Wollongong Australia yang nampak rapi: (Foto: Tjiptadinata Effendi)"]

[/caption] Tak ada sampah yang tercecer dilantai dan tak ada lalat maupun bau- bau yang tak sedap diseluruh ruangan full AC tersebut. Toiletnya pun tampak bersih dan kering. Terdiri dari tiga toilet,yakni untuk : wanita, pria dan orang difabel.

Untuk pasien yang menjalani rawat inap, setiap sore diberikan daftar menu, apa yang akan dipilih oleh pasien untuk sarapan pagi, yang terdiri dari : sup/sereal/susu/jus /buah/kue dan sebagainya. Untuk pasien diabetes ada menu khusus
Makan siang dan malam. Tak ubahnya bagaikan tinggal di hotel. Botol minuman setiap kali kosong,akan diganti dengan yang baru tanpa perlu minta-minta.

Dalam sehari, minimal 4 kali pemeriksaan: pagi, siang ,sore dan malam. Semua perawat sangat ramah, tidak membedakan pasien bertampang ”bule” atau bukan. dokter dan perawat sangat ramah.Papar Tjipta.

Lebih lanjut, Tjipta menjelaskan untuk pasien lansia yang memegang kartu senior citizen penduduk Australia, biaya rawat kesehatan akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah Australia.

2. Diary Kesehatan Anak Australia

Setiap anak di Australia memiliki buku riwayat kesehatan yang disebut Buku Biru (Blue Book) Hal ini dijelaskan oleh kompasianer Mariam Umm yang berdomisili di Sidney Australia.

Buku Biru, atau Blue Book adalah buku yang diberikan kepada setiap ibu yang melahirkan di Australia, biasanya buku biru ini diberikan saat si Ibu meninggalkan rumah sakit. Buku ini adalah buku yang berisi catatan kesehatan anak yang dimulai sejak mereka baru lahir.

Di Australia, menurut pengalamannya saat melahirkan, semua bayi saya harus menjalani prosedur cek bayi baru lahir, yang dimulai dari saat bayi baru saja dilahirkan, yaitu cek APGAR skor, berat lahir, lingkar kepala, dan pemberian imunisasi BCG, dan vitamin K.

[caption caption="Blue Book Diary rekam medis anak Australia (Foto: Mariam Umm)"]

[/caption]

Buku biru tersebut berisi antara lain:

- Semua catatan kesehatan anak akan tersimpan rapi, semua kejadian yang menyangkut kesehatan anak akan dicatat di buku biru oleh dokter atau perawat saat Anda "terpaksa" harus membawa anak ke dokter karena sakit. Catatan ini bisa bersifat rahasia jika Anda menginginkannya rahasia

- Catatan Imunisasi anak---semua riwayat imunisasi anak dari mulai baru lahir sampai usia 15 tahun, akan dicatat dalam buku biru. Selain di buku biru.

- Grow Chart--- Tabel perkembangan anak untuk laki laki dan perempuan terdapat di buku biru karena tiap anak akan berbeda, makanya ini hanya sebagai referensi.

-Nomor kesehatan yang bisa kita hubungi lengkap terdapat di buku ini--dari mulai rumah sakit, klinik, sampai childcare terdekat

Walaupun anak bukan warga negara Australia, tapi jika dilahirkan di Australia, buku biru ini tetap akan diberikan, bahkan untuk anak australia yang kebetulan tidak lahir di australia, buku biru ini juga harus diperoleh di kesehatan terdekat saat si anak ada di Australia, bahkan bisa juga di-download ebook-nya. Umm Mariam memaparkan.
Sebuah paparan yang dalam dan bermanfaat.

3. Di Australia, Surat Tanpa Materai Sah

Di Indonesia surat surat yang dibuat dengan tujuan digunakan untuk alat pembuktian perbuatan dan kenyataan, Surat-surat akte notaris ,akte pejabat pembuat tanah. Juga surat yang menyatakan jumlah uang lebih dari 1 juta. Surat-surat berharga seperti wesel,cek yang harga noinalnya lebih dari 1 juta semua harus dibubuhi dengan Materai.

Namun tidak di Australia. Karena di Australia tidak ada surat yang pakai Materai, semua surat asal ada tanda tangan dan stempel Perusahaan sudah dianggap “ sah” Papar Roselina Tjiptadinata.

"Kalau kita belanja di Australia, ditoko-toko yang besar, maka kita bisa mengembalikan lagi barang yang sudah kita beli misalnya tidak sesuai dengan keinginan kita atau harganya lebih mahal dari toko lain yang setara. Semua itu asal struk pembelian ada dan berlaku selama 7 hari dari hari pembelian."

'Tidak satupun toko menolak mengembalikan uang kita bila kita menyatakan tidak jadi membeli barang tersebut". Imbuh Lina.

Sebuah cara praktis yang semoga bisa diterapkan di Indonesia.

4. Pertanian Digital Ala Australia

Walaupun dunia pertanian Australia tergolong sudah maju namun perhatian dan keberpihakan pemerintah Australia sangat besar untuk mendorong produktivitas para petaninya. Hal itu diungkap oleh kompasianer Ronny Noor.

Pertengahan Desember 2015, bekerjasama dengan Federasi Petani Australia (The National Farmer Federation meluncurkan program pertanian digital senilai puluhan juta dolar yang intinya merangsang petani agar lebif inovatif dan dapat merealisasikan inovasinya masuk dalam dunia industri. Papar Ronny.

Program pertanian digital berbasis teknologi informasi dan satelit ini memungkinkan petani dapat mengakses data real time seperti data cuaca, kondisi tanah, ketersediaan bibit, data pasar dll yang memungkinkan para petani dapat menjalankan usaha taninya pada saat yang ideal untuk memaksimalkan keuntunganya. Tambah Ronny.

Sebuah program dan tulisan yang menarik.

--
Australia. Negara sejuta peluang, dengan segala lebih dan kurangnya, negeri bermaskot kangguru ini meninggalkan cerita tersendiri bagi mereka yang pernah bertandang ke sana. atau yang menetap di sana Cerita-cerita tersebut memperkaya postingan di Kompasiana, itulah sebagian rangkuman ragam cerita Australia di mata warga biasa. orang-orang Indonesia yang juga tak kalah hebatnya, Semoga dapat bermanfaat untuk pembaca.

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun