[caption caption="Amerika -Word Sumber: Twitter.com"][/caption]
Amerika. Negara yang dijuluki The Dream Country ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi kebanyakan orang. Macam-macam tujuan orang datang ke negara yang kini dipimpin Obama itu, ada yang untuk liburan, bekerja, belajar, menetap, dll.
Tentang negeri Paman Sam tersebut, sejumlah kompasianer yang pernah bertandang ke sana dan juga yang menetap di sana menuliskan Serba-serbi negeri yang bermaskot patung Liberty itu, inilah sekilas mencerita Amerika dari mata Kompasianer.
1.Kapan Orang Amerika Pulang Kampung?
Ternyata orang Amerika juga mengenal budaya mudik atau pulang kampung, kalau di Indonesia kebanyakan orang pulang kampung saat menjelang lebaran, di negeri Paman Sam, orang pulang kampung saat menjelang Thanks Giving. Hal tersebut diungkapkan Kompasianer Usi Saba.
Dalam tulisannya, Usi memaparkan bahwa hari raya Thanks Giving merupakan hari yang sakral bagi kebanyakan warga Amerika.
Orang Amerika sepertinya sibuk pulang kampung untuk kumpul dengan keluarga saat Thanksgiving yang jatuhnya setiap hari Kamis minggu ke empat bulan November tiap tahunnya. Kesibukan ini bisa dirasakan di bandara.
Selain itu, Usi juga bercerita tentang dua sisi lain hari rayaThanks Giving di Amerika yaitu hidangan khas kalkun panggang untuk santap malam bersama keluarga dan adanya tradisi satu hari setelah Thanks Giving yang dikenal dengan Black Friday. Pada hari Black Friday, pesta diskon banyak dilangsungkan di toko-toko. Biasanya barang dikorting besar-besaran hingga banyak orang Amerika yang rela mengantri lama-lama untuk mendapatkan barang diskon tersebut.
Thanksgiving di Amerika menjadi hari libur Nasional sejak tahun 1863. Tambah Usi.
2. Kerja Bakti Juga Ada di Amerika
Ternyata bukan hanya Indonesia yang menerapkan Kerja bakti tapi Amerika juga, di daerah Seattle- AS kerja bakti dikenal dengan program Adopsi Jalan (Adopt-a-Street). papar Kompasianer BonekPalsu.
Apa itu adopsi jalan?
"Misi dari parogram Adopsi Jalan ini adalah menggerakan dan mempromosikan tanggung jawab warga/masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup warga dengan menjaga kebersihan jalan-jalan dan menciptakan lingkungan yang indah. Program ini awalnya diluncurkan di Seattle pada akhir 1980-an dan menjadi me-nasional dan populer sebagai salah satu inisiatif penanganan sampah yang paling efektif dan efisien di tingkat warga". Papar Bonek.
Bagaimana Mekanisme yang Berlaku?
"Untuk bisa ikut program ini gampang saja. Melalui Website yang telah ditentukan, kita harus mengisi form isian dengan mengisi data individu/orgainisasi dan nama jalan yang ingin diadopsi harus disertakan komplit dengan kode posnya. Panjang jalan minimal sepanjang 1 mile (1.6 km). Kurang dari seminggu akan ada persetujuan dari City, selama jalan yang akan diadopsi belum ada yang "punya". Jelas Bonek lebih lanjut.
Kewajiban Adopter Jalan
Kewajiban orang atau badan yang menjadi adopter adalah:
 -Memungut sampah setidaknya satu mile dari jalan-jalan yang telah ditentukan.
-Adopsi berlaku selama dua tahun dan harus re apply jika ingin diteruskan.
-Dalam setahun minimal ada 4 kali kegiatan memungut sampah.
Sebuah paparan ringan dikemas dalam artikel yang unik dan bermanfaat.
Selama beberapa hari kunjungannya ke Amerika tahun 2012 silam Iskandar Zulkarnaen bisa dengan nyaman menunaikan ibadah shalat, termasuk shalat Jumat di tiga kota: Washington DC, Salt Lake City dan San Francisco.
Menurut Isjet, ada hal yang paling menarik terkait rutinitas sholat di masjid-masjid Amerika adalah tradisi mengeringkan badan usai wudhu. Di semua masjid yang ia kunjungi, tempat wudhunya dilengkapi dengan gulungan tisu lebar yang sering ditemui di toilet bandara atau mal besar. Gulungan tisu digeletakkan begitu saja di satu sudut. Jadi setelah berwudhu, orang-orang akan mengeringkan kaki dan tangannya dengan tisu tadi.
Gulungan tisu itu disediakan untuk menjaga kebersihan dan bagian dalam masjid agar tetap kering. Tutur Isjet.
4.Alasan Mengapa Orang Amerika Gemar Membaca
Menurut Kompasianer Zulham Mahasin,Salah satu alasan kenapa orang Amerika gemar membaca adalah karena sebagian besar pepustakaan di Amerika sangat nyaman sebagai tempat baca. Zulham mengambil contoh potret perpustakaan umum di Kota Ames, Ames Public Library, di perpustakaan tersebut hampir seluruh sistemnya telah terkomputerisasi.
Koleksi di perpustakaan dua lantai tersebut cukup lengkap. Bahkan, jika buku atau artikel yang anda inginkan tidak tersedia di tempat itu, mereka akan mencarikannya, baik membeli ataupun meminjamkan melalui salah satu dari 19.000 perpustakaan lain yang merupakan jaringan mereka yang tersebar diseluruh Amerika. Papar Zulham.
[caption caption="Kondisi perpustakaan umum Ames Di Amerika yang nyaman untuk Anak (Foto: Zulham Mahsin)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/06/1-56c95edce222bd6a094032ca-572bb35ec0afbd510ed5dc35.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
5. Tak Ada Ujian Nasional (UN) di Amerika Serikat
Hal ini dipaparkan oleh Evi Erlinda, lebih lanjut, Kompasianer yang bekerja sebagai tenaga medis di negara Obama ini menjelaskan bahwa di SMA di Amerika ada 4 kelas: freshman, sophomore, junior dan senior. Untuk lulus, siswa harus menyelesaikan sekitar 24 kredit (setiap pelajaran ada kreditnya setengah, kebanyakannya satu). Jumlah kredit dan pelajaran tergantung pada tujuan siswa, apakah mau meneruskan ke perguruan tinggi atau mau bekerja. Kalau yang mau bekerja setelah tamat SMA, siswa bisa minta disalurkan ke tempat tempat magang saat kelas 4 (senior), setelah mengikuti mata pelajaran tertentu (komputer, otomotif, kuliner dan sebagainya). Papar Evi.
Sebuah perbedaan sistem pendidikan yang diramu menjadi bahan bacaan yang menarik.
6. Berita Apa Yang Disukai Oleh Orang Amerika?
Mengikuti Program International Visitor Leadership di Amerika Serikat selama tiga pekan membuat Monique Rijkers jadi tahu berita apa yang disukai orang-orang Amerika.
Menurut Monique, berita paling laris di negeri Paman Sam adalah yang terkait dengan isu-isu domestik Karena alasan itulah fokus jurnalis di Amerika adalah isu domestik. Mentor Monique pada program tersebut, Dr. Stephen Farnsworth menjelaskan isu domestik dianggap berkaitan langsung dengan kehidupan warga. "Orang Amerika lebih peduli pada cara membayar tagihan mereka sendiri".
"Isu domestik seperti korupsi selalu mendapat perhatian publik karena itu wartawan Amerika terbiasa tajam sekali jika menulis berita tentang korupsi. “Laporkan korupsi meski kecil agar pejabat publik yang lain tahu bahwa untuk jumlah kecil sekalipun mereka bisa ditangkap." Lanjut Monique.
Sementara, berita luar negeri yang membuat orang Amerika tertarik adalah jika terjadi perang, bencana dan peristiwa tertentu yang berkaitan langsung dengan Amerika. Imbuh Monique.
Artikel unik, ringan dan bermanfaat.
--
Amerika lekat di hati banyak orang dan meninggalkan cerita tersendiri bagi mereka yang pernah bertandang ke sana dan juga yang menetap di sana. Cerita-cerita tersebut memperkaya postingan di Kompasiana, itulah sebagian rangkuman ragam cerita Amerika di mata warga biasa. orang-orang Indonesia yang juga tak kalah hebatnya, semoga dapat bermanfaat untuk pembaca.
Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI