[caption caption="Ular. Sumber wikipedia"][/caption]
Ular adalah salah satu binatang melata yang kemunculannya kerap ditakuti dan merepotkan banyak orang. Baik jenis ular berbisa atau ular membelit keduanya sama sekali bukan teman yang menyenangkan bagi kebanyakan orang.
Kemunculan ular di lingkungan padat manusia tak jarang menciptakan kepanikan dan pengalaman yang membekas, sebagian pengalaman berhadapan dengan hewan melata itu dituliskan di Kompasiana. Inilah sebagian diantaranya ragam pengalaman berurusan dengan ular ala Kompasianer.
1.Menangkap Ular Raksasa di Hutan Sumatera
Ketika Tengku Bintangmelintasi Jembatan Peninggalan di Kabupaten Musi Banyuasin, pesisir timur Sumsel. Sekitar 5 kilometer kemudian jalan memasuki daerah berawa-rawa dengan semak belukar padat di kedua sisi jalan. Dari jauh ia melihat sesuatu melintang di jalan tersorot sinar lampu, sebesar betis orang dewasa, dan bergerak-gerak. Setelah mobil diarahkan mendekat, ternyata sesuatu itu adalah ular Sanca.
Tengku kemudian meminta supirnya untuk turun menangani ular itu, sang sopir turun menangani ular itu, memegang ekornya, menariknya hingga nyaris terkena patukan. Pada akhirnya Tengku turun dari mobil dan melemparkan jaketnya untuk melumpuhkan ular itu, Ular itu pun langsung mematuknya menggulungnya dengan ketat nyaris seperti bola.
Selanjutnya Tengku dan rombongan membungkus ular itu dengan terpal mobil, digulung, kedua ujungnya diikat dengan kuat sehingga menyerupai bentuk permen. Ular itu dinaikkan ke atas atap mobil, lalu Tengku dan rombongan melanjutkan perjalanan. Pada akhirnya, ular itu mereka jual kepada seorang kolektor ular Sanca. Sebuah pengalaman mendebarkan yang berakhir dengan keuntungan.
2. Pengalaman Menanggulangi Ular Masuk Rumah
Malam sudah larut ketika Pebrianov dikejutkan oleh suara gonggongan anjingnya, suaranya yang tak henti menandakan ada hal yang tak biasa. Awalnya Pebri mengira ada maling yang hendak masuk rumah hingga ia menyiapkan madau sebagai senjata untuk berjaga-jaga, tapi ternyata pangkal masalahnya adalah ular.
Segera Pebri meminta istrinya memasak air panas. Dengan air panas yang sudah dicampur garam, Pebri menyiram tubuh ular itu hingga sang Kobra menggelepar tak berdaya siap menanti eksekusi. Sebuah pelajaran untuk jangan panik menghadapi ular.
3. Penampakan Ular Hijau di Belakang Rumah!
Tahun baru berurusan dengan ular. Itulah yang dialami Ahmad Imam Satria ketika rumah tetangga dan teman kerjanya dimasuki ular pada 30 dan 31 Desember 2015.
"Seekor ular hijau atau ular pucuk panjang kurang lebih dua meter, muncul di antara pohon bambu! Munculnyapun dua hari berturut-turut, di akhir tahun, tanggal 30 dan 31 Desember 2015" Papar Imam.
Kok bisa ular masuk rumah?
Menurut Imam, Ular itu muncul bisa jadi karena pembangunan di mana-mana, termasuk gedung perkantoran dan perumahan, ular tersebut kemudian kehilangan habitatnya sehingga kemudian pergi mencari tempat yang lain. Bisa juga karena mereka kehabisan makanan.
Apa yang harus dilakukan kemudian?
Masih menurut Imam, setiap kota harus punya taman kota dan juga kebun binatang yang dapat menampung mereka, selain itu memelihara anjing atau kucing dan menaburkan garam di sekitar rumah juga dapat membantu menghalau ular masuk rumah.
4. Akibat Terlalu Lama Dapat Rujukan Setelah Digigit Ular
Seorang pasien dengan luka membusuk, datang ke ruang praktek Posma Siahaan. Ternyata pasien tersebut digigit ular seminggu sebelumnya dan terlambat mendapat pengobatan yang tepat, pasien tersebut bercerita ularnya tidak jelas warnanya apa, di pekarangan rumahnya menggigit tumitnya lalu menghilang di semak-semak dan kebetulan saat itu malam.
"Untung si bapak yang petani tangguh itu dapat bertahan dan memang bisa ularnya hanya menyebabkan komplikasi ke darah dan jaringan otot kulit yang membusuk. Kalau ularnya berbisa yang sangat mempengaruhi syaraf dan jantung, bisa saja dalam hitungan jam atau menit terjadi kegawatan dan kematian."
"Saya kasih obat pelancar darah, sepertinya ada pembuluh darah tersumbat," kata saya pada dokter bedah umum yang bersama-sama menangani kasus ini." Tutur Posma
Benar saja, setelah dua hari diberi obat pengencer darah, justru trombosit, leukositnya menjadi normal, namun hemoglobin (Hb) yang di bawah 7 harus ditransfusi, karena untuk operasi membersihkan jaringan yang busuk di kaki, sebaiknya Hb si pasien di atas 10. Papar Posma dalam tulisannya.
Artikel bermanfaat yang kaya pengalaman dan pengetahuan, disisi lain memotret kesigapan dan ketenangan seorang dokter.
Tentang ular. Hewan melata ini terkadang tersasar ke lingkungan manusia, berbagai pengalaman yang membekas tertulis karenanya. Empat Kompasianer berbagi cerita sebagai pengetahuan dan pengingat bersama untuk hati-hati dan waspada.
Semoga kita semua lebih cermat menjaga diri dan senantiasa terhindar dari ular.
Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H