Minggu Ke Empat: Terinspirasi Film.
-Â
Biarkan kata bercerita
Bebaskan hati dari benci sakit dan cerca
Biar aksara melipur lara
Setelah perang renggut segalanya
Menyisakan trauma
Merantai bak penjara
Biarkan peristiwa bertutur
Dengan beragam sudut pandang
Pada lembar cita-cita
Yang siap terbang tinggi
Lampaui garis fatamorgana
Menyoal warna paling sempurna
Perang tinggalah perang
Bangga semu di zaman usang
Tinggalkan dampak yang tak lekang
Kalah jadi abu, menang jadi arang
Pada sejarah tersisa kenang
Kebodohan masa silam jangan terulang
Jauh setelahnya..
Perempuan biasa menantang nyali
Menceburkan diri ke kelas basi
Berusaha sebisanya mendidik dengan hati
Satu Erin saja
Melawan puluhan remaja
Ruang itu lebih mirip lapangan bola
Dengan masing-masing kelompoknya
Setiap orang menyimpan luka
Menganga meski tak kasat mata
Mereka bukan anak-anak biasa
Istimewa dan rapuh karena duka
Yang tak mampu dimengerti sepenuhnya
Bagaimana bisa
Orang terkucil karena warna kulitnya?
Tapi pahit itu nyata
Bermodal buku dan matapena
Berbekal kesabaran luar biasa
Sang guru menyibak selubung noda
Mengajak kelas tuturkan kisahnya
Lampaui batas rasa takut mereka
Kini kisah mereka..
Melalang buana, menembus belahan dunia
Diterjemahkan lintas bahasa..
Bertranformasi ke banyak media
Mari tuliskan sebuah cerita
Lalu lemparkan kepada khalayak massa
Biarkan dunia menilainya
Terserah nilainya apa saja
Setiap dari kita berhak berbeda
Namun tulisan tetap sebuah karya
Menulislah!
Ceritakan apa yang kau bisa
Lampaui batasanmu!
Sayap kata..
Akan terus mengembang
*Diadaptasi dari Film Freedom Writers Sutradara: Richard LaGravenese.
Sinopsis:
Film ini diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang guru di wilayah New Port Beach, Amerika Serikat dalam membangkitkan kembali semangat anak-anak didiknya untuk belajar. Dikisahkan, Erin Gruwell, seorang wanita idealis berpendidikan tinggi, datang ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargeng rasial.
Erin mencoba menaklukkan murid-muridnya dengan meminta mereka menulis semacam buku harian.
Terapi menulis buku harian tersebut kemudian membuka segalanya. Trauma, luka dan peluang perdamaian.
Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club
Link Vedeo Freedom Writers:Â
Â
https://m.youtube.com/watch?v=JhXMJlm852A
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H