Dosbing. Sosok yang satu ini mengarahkan mahasiswa secara akademik dalam pengerjaan skripsi macam-macam tipe dosbing ada yang fleksibel dan ada yang kaku yang sedikit parah adalah ketika kamu mendapatkan Dosbing yang bidangnya tidak sesuai dengan topik skripsi yang kamu teliti. Misalnya dosen yang biasa mengajar matakuliah pemberdayaan perempuan tiba-tiba membimbing skripsi tentang media digital dan susahnya lagi dosen tersebut sudah cukup berumur dan agak susah diajak "santai" ini terjadi pada proses skrpsi saya, pada proposal skripsi saya yang pertama, tentang perempuan dalam sinetron proposal skripsi tersebut sudah disetujui ketua jurusan dan sudah dikeluarkan siapa dosbingnya, tapi saat itu saya belum cari narasumber dan belum terbayang akan ditolak, setelah saya coba dan ternyata 2 bulan tanpa keluar izin dan tanpa respon di RCTI, lantas saya ganti judul. Judul skripsi bisa diganti tapi Dosbing tidak. Skripsi yang membahas kompasiana memang sudah di ACC sama dosbing itu juga, tapi hanya sebatas ACC dan tandatangan saja. Dia tidak terlalu membimbing, Bahkan pada awalnya Dosbing itu tidak tahu apa itu Kompasiana!Â
"Blog warga bu, punyanya Kompas"
"Blog? Kamu bisa nanti wawancara bloggernya, ketemu pengelolanya?"
"Bisa bu"
"Gimana caranya? Â Gak boleh lewat email ya, harus langsung ketemu dan ada foto".
"Bisa bu lewat acara temu blogger kompasiana, (saya gak sebut nangkring) ] Iya bisa"
"Kompas loh Syifa, yakin bisa tembus? Nanti begini (ganti) lagi saya gak mau!"
"Iya bu, Saya juga gak mau ganti lagi"
"Bisa bu, saya sudah izin ke pengelolanya."
"Terserah kamu deh"
Kira-kira begitu dialog awal saya sama Dosbing itu akhirnya penelitian saya tentang kompasiana bisa berjalan meskipun saya masih harus "kuat-kuatan" karena memang dosen tersebut sudah cukup berumur dan agak konvensional. Ada kalanya dia gak percaya kalau saya sudah turlap dan wawancara dengan blogger meski ada foto dan rekaman. Intinya dia gak percaya kalau blogger itu BISA DITEMUI.