Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memperoses Skripsi: Latihan Awal Mengakrabi Dunia Nyata

13 Januari 2016   19:24 Diperbarui: 14 Januari 2016   08:15 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk teman-teman sesama mahasiswa yang sedang sama- sama berjuang untuk mendapatkan toga pertama:

Untuk tunas-tunas kampus yang sebentar lagi menulis perang akhirnya:

Skripsi. Tugas akhir yang harus dijalani hampir setiap mahasiswa di Indonesia sebelum meninggalkan rumah besar bernama kampus. si perang akhir bernama skripsi ini terdiri dari 7 huruf tapi butuh juataan huruf untuk menyusunnya menjadi sesuatu yang utuh. Prosesnya pun tidak selalu mudah, ada kalanya kamu akan mengalami bermacam hambatan yang mungkin tidak kamu duga sebelumnya, semua hambatan itu bisa terjadi akibat ketidaksiapanmu sendiri, juga ada yang memang "tanjakan" untuk membuatmu belajar sesuatu. Sesuatu yang akan mendewasakan cara berpikirmu.

Belajar mengakrabi "Dunia Nyata"

Proses skripsi. Ibaratnya kamu dilatih mengakrabi dunia nyata, mulai dari menentukan tema, menetapkan judul, mengurus perizinan skripsi, minta waktu narasumber, mengurus proses data, revisi, menghadapi dosen pembimbing yang kadang gak klop, institusi yang kadang "takut" mengeluarkan data, bahkan ada kalanya kamu ditolak sama sekali untuk skripsian di suatu institusi. Sungguh butuh lebih dari sekedar kemampuan akademik untuk memperoses skripsi dan mengurusi itu semua.

Misalnya untuk mendapatkan izin dan waktu dari narasumber atau obyek penelitian untuk diwawancarai, pada umumnya mereka gak akan bertanya terlalu jauh mengenai skripsi yang kamu buat Tidak! Narasumber gak akan bertanya menelisik seperti dosen pembimbingmu. Yah paling hal yang ditanya hanya seputar judul dan garis besar inti skrpsimu, selebihnya narasumbermu hanya ingin melihat seberapa besar daya juangmu dan bagaimana etikamu saat meminta izin atau waktunya Jika dirasa klop tentu narasumber dan obyek penelitianmu akan memberikan izin.

Sebaliknya jika proposal perizinan skripsimu ditolak atau dibiarkan terlalu lama tanpa respon oleh narasumber atau obyek penelitian, Jika masih sebatas proposal segera putar kemudi alias ganti. Jangan membuang waktu terlalu lama untuk sebuah proses yang awalnya saja sudah tak jelas. Yah saya juga pernah mengalami yang seperti itu: proposal skripsi saya yang pertama mengambil tema tentang peranan perempuan dalam sebuah judul sinetron di Salah satu TV nasional ditolak tanpa kejelasan.

Dibiarkan lama tanpa respon disarankan atau "» "dikerjain" sama staf humas di sta Tv yang tadinya mau saya teliti, katanya disuruh bolak-balik antara rumah produksi sinetron  dan stasiun Tv nasional tersebut, Jadilah saya menunggu izin sambil bolak-balik Rawamangun-Kebon Jeruk-Kedoya seminggu sekali selama 2 bulan Tapi tetap gak di respon dan izinnya gak keluar. Akhirnya saya lupakan rencana skripsi tentang sinetron tersebut  Duh tega ya Tv nasional tersebut? Ah gakpapa anggap saja catatan dan pengalaman jalan-jalan keliling Jakarta meski menjadi pengalaman yang tidak mau diulangi dua kali. Ya siapa juga yang mau lagi bolak-balik membelah Jakarta, ke kantor orang tanpa respon!

Ganti Tema

Setelah pengalaman dengan TV nasional tersebut saya putuskan untuk ganti tema meski masih tetap tentang bidang yang sama: media. Skripsi yang saya kerjakan sekarang membahas tentang Kompasiana.

Alasan saya meneliti kompasiana selain saya memang tertarik dengan segala sesuatu tentang media, saya ingin tetap bisa punya waktu menulis di Kompasiana sembari mengerjakan skripsi- seperti sekarang :) selain itu, blog keroyokan ini ibarat "rumah sendiri" buat saya. Paling tidak, saya juga aktif menulis di Kompasisna, jadi rasanya gak terlalu sulit untuk minta izin dan dapat informan. Syukurlah dugaan saya benar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun