Bukankah pemberitaan tentang hilangnya pesawat Air Asia, kondisi longsor di Banjarnegara, dan status siaga gunung Gamalama jauh lebih penting dan jauh lebih ada gunanya untuk publik daripada siaran sejumlah momen-momen pribadi selebriti yang terkadang sampai memakan slot untuk program berita? Komitmen RCTI terhadap kepentingan publik patut dipertanyakan, jika begini masih pantaskah RCTI diberi izin siaran dari kita sebagai publik- pemilik sah atas frekuensi siaran televisi?
Raffi is not a Prince.
Dan anak pertama Anang-Ashanty juga bukan Anakku- Memberi kesan kalau anaknya Ashanty adalah anak dari seluruh publik televisi. Anak tersebut sekali lagi bukanlah seorang Putri  Indonesia atau duta besar bangsa ini;  ia hanyalah anak dari Ayah dan Ibunya; Buah hati Anang Ashanty yang kelahirannya bukan hal mahapenting bagi seluruh publik televisi Indonesia hingga harus menginjak-injak hak publik terhadap frekuensi siaran. Ironisnya lagi ayahnya adalah seorang anggota DPR yang seharusnya paham bahwa frekuensi siaran dan tayangan televisi sehat adalah hak publik. Bahkan Mantan presiden SBY saja tidak sampai menyiarkan kelahiran cucunya di televisi.
Tidak juga belajar dari sejumlah teguran KPI dan belum puas menginjak-injak hak publik atas frekuensi melalui sejumlah program berbau privatisasi selebriti, pada 30 Desember hari ini, RCTI kembali menayangkan pesta ngunduh mantu Raffi ~ Gigi. Â Memang siapa sih Raffi & Gigi? Anaknya pahlawan? dan apa prestasi yang telah mereka buat untuk bangsa ini minimal tingkat nasional saja, ada yang bisa bantu saya menyebutkan?
Bahkan pemakaman Gusdur saja tepat ditanggal yang sama 5 tahun yang lalu, tidak disiarkan di televisi selama berjam-jam. Kita semua kenal siapa Gusdur dan mutiara pemikirannya untuk bangsa ini, jauh melebihi apa yang disumbangkan Raffi-Gigi.
Lalu kalau sudah begini, masih pantaskah RCTI menyematkan kalimat "Citra Televisi Indonesia" di belakang namanya? Mungkin memang Seperti inilah Citra Televisi Indonesia yang ingin dibangun oleh RCTI: Televisi yang minim perpektif publik. RCTI telah memperburuk Citra Televisi Indonesia.
RCTI sekarang juga bukan lagi sang Rajawali, dengan pengabaiannya terhadap hak publik, RCTI berubah menjadi kucing Anggora kesayangan yang tersandra kepentingan Privat Selebriti.
Rusak Citra Televisi Indonesia :(
#ShameOnYouRCTI
Salam TV Sehat!