Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pengalaman Mengurusi Nenek- nenek Kesasar

15 Februari 2015   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya sudah, akhirnya saya gandeng aja si Oma keluar dari halte Sarinah, saya panggilin taksi Burung Biru, Saya bilang sama Supirnya, "Titip anterin nenek ini ke gereja di Pulo Mas, si supir juga tanya nama gerejanya, saya jawab:

"Coba tanya Oma." Saya catat plat nomer, nama dan No Hp supir taksi itu.

Saya pun balik lagi ke halte Sarinah, naik TJ lagi ke Harmoni.

Selang 4 jam kemudian saya telpon itu supir taksi, nanyain soal nenek tadi, eh saya dimarahi si supir taksi karena nelantarin nenek itu sendirian. Saya jelasin kalau saya bukan siapa-siapanya, kalau dia memang jalan sendirian, saya ketemu di halte.

Rupanya si Supir taksi itu cerita, kalau si Oma lupa nama gereja-nya, dicari keliling pulo Mas 2 jam ga nemu-nemu; tadinya supir taksi itu mau turunin si Oma di GKI Polo Mas, tapi takut salah gereja, si oma akhirnya disuruh menelpon rumah atau keluarganya, ternyata dia ga punya HP Waduh!

Akhirmya inisiatif si supir taksi, minta KTP si nenek dan nganterin Oma itu ke alamat yang ada di KTP- nya.

Waduh!

Untung Oma itu bawa KTP,untung masih bener itu alamat rumahnya.

Tapi dirumahnya ga ada orang si supir taksi cerita, Oma itu bawa uang kurang dari harga argo, akhirnya kekurangan uang itu dibayari sama tetangga si Oma.

Waduh! Untung ketemu supir taksi yang baik :( saya mikir ko ada ya orang yang tega ngebiarin oma yang sudah uzur pergi-pergi sendiri, tanpa Ponsel pula. :(

Hikmah yang saya dapat dari pengalaman ketemu oma yang nyasar tadi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun