Oleh: Syifa Septiani Wulandari
Mahasiswa Semester 5 Jurusan Manajemen Pendididkan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama bagi setiap organisasi, baik di sektor publik maupun swasta. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kompetisi antar organisasi semakin ketat. Oleh karena itu, pengelolaan SDM yang efektif dan efisien menjadi kebutuhan yang mendesak untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing organisasi. Namun, tantangan dalam pengelolaan SDM terus meningkat seiring perubahan lingkungan bisnis dan tuntutan pasar. Beberapa organisasi masih menghadapi kesenjangan antara kompetensi karyawan dan kebutuhan organisasi, kurangnya program pelatihan yang relevan, serta lemahnya sistem evaluasi kinerja. Hal ini menyebabkan potensi SDM tidak termanfaatkan secara optimal, sehingga berdampak pada produktivitas dan efektivitas organisasi.
Optimalisasi proses pengelolaan SDM adalah upaya strategis yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi karyawan melalui pengelolaan yang terstruktur dan berbasis kebutuhan. Proses ini meliputi berbagai aspek, mulai dari perekrutan, pelatihan, pengembangan karier, hingga evaluasi kinerja. Dengan pendekatan yang terarah, organisasi dapat memastikan bahwa setiap individu mampu memberikan kontribusi terbaiknya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Teori dan praktik modern, seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2017), menekankan pentingnya langkah-langkah yang jelas dalam pengelolaan SDM, termasuk penetapan sasaran, pemetaan kebutuhan, dan evaluasi hasil. Melalui pendekatan ini, organisasi tidak hanya mampu meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang produktif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, penelitian atau kajian terkait optimalisasi proses pengelolaan SDM menjadi relevan untuk dilakukan. Melalui kajian ini, diharapkan dapat ditemukan solusi strategis bagi organisasi untuk mengatasi berbagai kendala, meningkatkan efektivitas proses pengelolaan SDM, dan mencapai tujuan jangka panjang secara berkelanjutan.
Berdasarkan Pendekatan Hasibuan (2017) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan langkah strategis dalam memastikan keberlangsungan organisasi dan peningkatan kualitas kinerja individu. Dalam teorinya, Hasibuan (2017) menekankan pentingnya langkah-langkah sistematis dalam pengembangan SDM. Salah satu poin utama yang diuraikan adalah perlunya menetapkan sasaran yang jelas dalam setiap proses pengembangan.
Pentingnya Sasaran yang Jelas dalam Pengembangan SDM
Menurut Hasibuan, penetapan sasaran adalah langkah pertama dan fundamental dalam proses pengembangan SDM. Sasaran yang jelas memberikan arah dan fokus, baik bagi individu maupun organisasi, sehingga proses pengembangan dapat berjalan efektif dan efisien. Sasaran ini harus didasarkan pada kebutuhan jabatan atau pekerjaan yang relevan dengan posisi karyawan. Dengan demikian, pengembangan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan dan mendukung peningkatan kinerja karyawan.
Proses Penetapan Sasaran
Dalam praktiknya, langkah penetapan sasaran dapat dilakukan melalui beberapa tahapan berikut:
- Identifikasi Kebutuhan: Melakukan analisis kebutuhan pelatihan (training need analysis) untuk mengetahui kompetensi yang perlu ditingkatkan.
- Pengembangan Tujuan: Merumuskan tujuan pengembangan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (prinsip SMART).
- Pemetaan Kompetensi: Menyesuaikan sasaran pengembangan dengan standar kompetensi jabatan yang diharapkan.
Manfaat Penetapan Sasaran dalam Pengembangan SDM
Menetapkan sasaran yang jelas membawa berbagai manfaat, di antaranya:
- Efisiensi Sumber Daya: Proses pengembangan menjadi lebih terarah, sehingga waktu dan biaya yang digunakan dapat dimanfaatkan dengan optimal.
- Peningkatan Kompetensi: Karyawan mendapatkan pelatihan atau pengembangan sesuai kebutuhan jabatan, sehingga dapat meningkatkan kompetensi secara langsung.
- Motivasi Karyawan: Sasaran yang jelas memberikan pemahaman kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mendorong motivasi dan rasa tanggung jawab.
Kesimpulannya: Sebagai langkah awal dalam proses pengembangan SDM, penetapan sasaran merupakan elemen penting yang tidak boleh diabaikan. Dengan mengikuti teori Hasibuan (2017), organisasi dapat memastikan bahwa setiap upaya pengembangan SDM membawa hasil yang signifikan, baik bagi individu maupun organisasi. Oleh karena itu, integrasi proses ini ke dalam strategi pengelolaan SDM perlu menjadi prioritas bagi setiap manajer dan praktisi di bidang ini.
*) Tulisan ini disarikan dari Bahan ajar Sekolah Islam Terpadu Teori Hasibuan mengenai Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Islam Terpadu dari segi sasarannya. Dosen Pengampu Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs., MM
Syifa Septiani Wulandari lahir. Lahir di Bandung, tanggal 6 September 2003, merupakan anak pertama pasangan Bapak Nanan Sunandar, dengan Ibu Euis Marlianti. Alamat Tempat Tinggal Kp.Dunguspurna No.08 RT 02 RW 08 Kel.Galanggang Kec.Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indosesia,40561,HP:082130967911, E-Mail : syifaseptianiwulandari@gmail.com.Pendidikan: Sekolah Dasar/MI Roudotutta'lim lulus tahun 2016, Sekolah Menengah Pertama/SMP Darul Falah lulus tahun 2019, Sekolah Menengah Atas/MA Baitul Arqom Ciparay tahun 2022 dan sekarang kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Lulus Tes Masuk UIN melalui Jalur Mandiri. Motivasi masuk UIN SDG jurusan MPI: meningkatkan kualitas pendidikan Islam, dan memiliki peluang karir yang luas dalam mengelola lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.
Motto: Plan for your future, but live in the present moment.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H