Mohon tunggu...
Syifa Mawardah Tihona
Syifa Mawardah Tihona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemberdahaan Keluarga Dhuafa (Pak Makmun)

Mata Kuliah: Kemuhammadiyahan Dosen Pengampu: Bapak Purwidianto Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka Fakultas Agama Islam Prodi Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa

4 Januari 2022   17:10 Diperbarui: 5 Januari 2022   10:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBERDAYAAN KELUARGA DHUAFA PAK MAKMUN

Oleh:

 Vina Ayu Lestari 1, Syifa Mawardah Tihona 2, Dede Andriyani3

Syahdan Haikal4 Hamdan Thufail Robbani 5

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Email: syifamawar34@gmail.com

Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka


Perjuangan Keluarga Pak Mamun

Pak mamun lahir tahun 1987 di Bandung Jawa Barat. Usia pak mamun saat ini adalah 52 tahun. Pendidikan terakhirnya hanya sampai tingkat SD, saat ini pak mamun bertempat tinggal di jalan siaga gang kaltek RT.17/RW.03. No. 13, Pasar minggu.

            Seperti kebanyakan masyarakat Indonesia yang meninggalkan kampong halamannya untuk mengadu nasib di Ibu Kota, dengan harapan bisa memperbaiki perekonomian keluarga mereka. Kondisi saat ini beliau tinggal di kontrakan kecil bersama 2 orang anaknya dan 1 orang istri. Anak pertama pa mamun seorang laki laki memiliki pekerjaan serabutan. Sedangkan anak kedua pa mamun masih menduduki di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Pak mamun mulai bekerja sebelumnya hanya sebagai pekerja bangunan. Akan tetapi, tidak lam setelah itu, Pak mamun mengalami kecelakaan pada saat bekerja bangunan, sehingga membuat urat kaki pak mamun putus.

Dengan kondisi beliau yang sangat kritis saat itu, membuat pekerjaan yang ia memiliki terhenti selamanya. Sebab tidak memungkikan beliau untuk bekerja yang berat-berat. Setelah masa pemulihan kakinya, pak mamun memulai pekerjaan yang baru yaitu menjual kopi keliling dengan sepedanya. Akan tetapi, pak mamun menggunakan sepeda yang bergantian dengan istrinya. Pendapatan pak mamun tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena beliau hanya sebagai pedagang kopi keliling yang pendapatan seharinya terkadang tidak menentu bahkan sampai pernah tidak mendapatkan penghasilan. Pendapatan yang Pak mamun dapati per harinya sekitar Rp.75.000 hingga Rp. 100.000.

Kondisi pandemic covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia, tentu mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, baik dari aspek pendidikan sampai aspek perekonomian. Sehingga istri pak mamun membantu beliau untuk memenuhi kehidupan hidupnya, dan membantu membayar biaya kontrakan yang harganya tiap bulan sebesar Rp.1.000.000 serta istrinya juga membantu biaya sekolah anak nya yang masih duduk dibangku sekolah (SMA). Istri pak mamun membantu dengan cara berjualan aneka kue keliling dengan sepeda. Sama seperti hal nya pak mamun, pendapatan istrinya juga tidak menentu, yakni kisaran Rp.50.000-100.000 .  Istri Pak mamun berjualan keliling dengan sepedanya mulai dari jam 07.00-19.00 malam, yang kemudian dilanjutkan oleh pak mamun berjualan kopi keliling dari jam 19.00-03.00 malam.

Kehidupan keluarga pak mamun sangatlah sederhana. Bahkan untuk makan pun setiapa harinya beliau hanya makan seadanya, jauh sekali dari kata mewah. Akan tetapi dibalik kehidupan pak mamun beliau selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Namun beruntungnya, pak mamun memiliki keluraga yang sangat pengertian terhadap kondisi perekonomian beliau. Disamping lingkungan sekitar, banyak warga yang peduli dan prihatin terhadap kondisi perekonomian keluarga pak mamun. Karena sifat makmun yang sangat ramah dan mudah berbaur dengan lingkungan sekitar. Sehingga warga sekitar pun sering memberi barang maupun bantuan pinjaman uang kepada pak mamun. Bahkan sering kali warga sekitar juga memberikan pekerjaan kepada pak mamun dan beliau pun menerima nya dengan senang hati.

Tekad Kami Membantu Pak Mamun

Berdasarkan kondisi keluarga Pak Makmum yang sudah diuraikan, kami berlima; vina, syifa, dede, hamdan, syahdan, Mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang pada saat itu memiliki tugas pemberdayaan keluarga dhuafa, salah satu tugas mata kuliah kemuhammadiyahan yang diampu oleh Bapak DR. Purwidianto. M.A, merasa terpanggil untuk membantu. Walaupun awal mula kami melakukan pemberdayaan ini dikarenakan tuntutan tugas, tetapi seiring proses pemberdayaan ini, kami banyak belajar dan sadar bahwa pemberdayaan keluarga dhuafa ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi tugas kuliah kami semata. Namun, hal ini merupakan sebuah kewajiban kita sebagai umat muslim untuk saling membantu, peduli, dan saling mengasihi antar sesama, terkhususnya dengan saudara-saudara kita yang tidak seberuntung kita dari segi ekonomi, pendidikan, dan aspek lainnya.

Terhitung 3 kali, kami berkunjung ke rumah keluarga Pak Makmu untuk berusaha mencari tahu hal apa yang sekiranya bisa kami bantu. Pada prosesnya, kurang lebih 4 bulan, kami melakukan kegiatan fundraising, dengan harapan bisa sedikit membantu kebutuhan hidup keluaga Pak Makmum

Kami memulainya dengan merancang proposal, membuat flayer dan  disebarluaskan melalui media sosial yang kami miliki. Kami juga melakukan fundraising melalui mengajak orang-orang terdekat kami seperti, keluarga, sahabat, dan tetangga kami untuk ikut berpartisipasi membantu.

Alhamdulillah dana yang terkumpul dari kegiatan fundraising kami lakukan, sebesar Rp. 712.500. Selain itu, ada juga beberapa barang yang terkumpul dari donatur yaitu,Andri : kopi hitam 2renceng,gula 4kg, garem 1kg, mie gelas 2 renceng, bihun, tepung, indomi 1 kerdus . Dengan dana yang sudah dikumpulkan, kami membeli  Minuman seduh 34 renceng, 1 Termos lionsstar, Terigu 1kg, Gula 2kg, Bihun 2pcs, Mie gelas 2 renceng, Minyak 2liter, Garem 2pcs, Teh sosro 2pcs, Royco 1pcs, Sedotan 1pcs, Gelas plastik 4pcs, Plastik 1/4 1pcs, Telor 1kg, kami berikan kepada Pak Makmum secara langsung.

Semua bantuan yang sudah dirincikan di atas, kami sudah salurkan pada hari Senin, tanggal 27 Desember 2021. Pada saat penyaluran tersebut, Pak Makmum sangat senang dan mengucapkan syukur dan terimakasih kepada para donatur yang sudah membantu keluarganya. “…Alhamdulillah, ini rezekinya anak-anak, terima kasih banyak…” begitulah sepenggal kalimat yang Pak Makmum ucapkan. Pak makmum sendiri mengharapkan kedepannya, beliau bisa menyekolahkan anak- anaknya setinggi-tingginya. Selain itu, keluarganya juga bisa hidup tercukupi dan dapat berkumpul semuanya, tidak terpisah-pisah.

Rasa Syukur Pak Mamun dan Mutiara Pelajaran

Seperti yang sudah dijelaskan dalam surat Al-Maun yang diterangkan oleh K.H. Ahmad Dahlan bahwa pesan yang terkandung dalam surat Al-Maun adalah mengenai ukhuwah (persaudaraan), hurriah (kemerdekaan) musawah (persamaan), dan ‘adaalah (keadilan). Kita sebagai kaum muslimin serta kaum intelektual harus mampu melakukan dakwah pencerahan, membangun masyarakat yang berkemajuan dan sejahtera lahir dan batin. Salah satu sikap dalam mewujudkannya adalah dengan cara membela dan memperjuangkan kaum dhuafa yang ada disekitar kita terlebih dahulu.

Dari kisah hidup keluaga Pak Mamun ini, banyak sekali pelajaran yang bisa kami ambil. Mulai dari semangat dan kerja keras Pak Mamun, dalam mencari nafkah untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya, sampai rasa kasih sayang dan peduli terhadap keluarga dan orang-orang sekitar. Kami berharap, semua pelajaran yang dapat dipetik dari perjuangan Pak Mamun ini tidak hanya kami saja yang merasakannya, namu teman-teman yang membaca juga bisa mengambil hikmahnya. Sehingga teman-teman sekalian, dapat terus termotivasi untuk melakukan dakwah pencerahan dan membela serta memperjuangkan kaum dhuafa atau orang-orang yang membutuhkan bantuan.

HASIL KEGIATAN DAKWAH LAPANGAN

Tim memberikan bantuan berupa kebutuhan usaha kepada keluarga Pak Makmum, maka tim berharap agar kehidupan sehari-hari keluarga tersebut dapat terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun