Mohon tunggu...
Syfani Fadilah
Syfani Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai fells semoga suka dengan cerita dari mahasiswa semester 6

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa P2MB UPI Mengunjungi Peternakan Sapi Perah dan Pengelolaan Biogas di Desa Wisata Edukasi Cisaat

23 Juni 2024   21:12 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapi perah menggunakan alat khusus/dokpri

Subang 20 Mei 2024- Mahasiswa Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) Universitas Pendidikan Indonesia yang ditempatkan di Desa Cisaat, Kabupaten Subang. Desa Cisaat ijuluki sebagai "Desa Wisata Edukasi"bahkan masuk peringkat 50  dalam nominasi Desa Wisata karena desa ini dikelilingi objek wisata salah satunya seperti Smart Hill, Sari Ater, D'Castelo, serta wisata edukasi yang menyuguhkan kebudayaan kearipan lokalnya dengan menginap di rumah warga (home stay). Adapun tujuan home stay agar mendapat pengalaman belajar secara langsung berbagai aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh warga.

Mahasiswa P2MB UPI melakukan berbagai kegiatan di lingkungan masyarakatnya dan salah satunya mengunjungi UMKM yang ada di Desa Cisaat dan kebetulan pada saat itu sedang kedatangan tamu homestay siswa/i SMA Cikampek. Lalu dari kami diarahkan untuk mendampingi/mentor pada tiap kelompok yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : Tari Jaipong, Pembuatan Opak, dan Peternakan Sapi Perah dan Biogas. Salah satu mengunjungi Wisata Edukasi Cisaat Peternakan Sapi Perah dan Pengelolaan Biogas yang berada di Kp. Jagarnaek,Kp. Cisaat Desa Cisaat, Subang.

Peternakan Sapi Perah Wisata Edukasi Cisaat/dokpri
Peternakan Sapi Perah Wisata Edukasi Cisaat/dokpri

Mahasiswa P2MB UPI dalam mengunjungi peternakan sapi perah dapat melihat langsung tata cara merawat, membersihkan dan memeras susu sapi dengan baik. Sebelum pemerasan susu sapi, sapi diberi makan dan minum terlebih dahulu agar air susu yang dikeluarkan banyak, lalu membersihkan area puting susu sapi agar kotoran tidak menempel pada air susu sapi, selanjutnya sebelum memeras susu sapi oleskan minyak pada area puting sapi agar sapi merasa nyaman dan tidak sakit. Dilakukan dengan dua teknik yaitu: Teknik langsung menggunakan tangan dan Teknik tidak langsung menggunakan alat khusus agar lebih terjaga kebersihan dan steril pada air susu. Dalam satu pemerasan, setiap sapi bisa menghasilkan 3 hingga 4 Liter susu. Pemerasan dilakukan 2 kali dalam 1 hari yaitu pagi dan sore. Setiap hari tepatnya pukul 05.30 wib pagi dan sore pukul 15.30,  warga sudah berkumpul ditempat pemberhentian khusus/ penampungan susu untuk disetorkan ke salah satu PT Susu.

Sapi perah menggunakan alat khusus/dokpri
Sapi perah menggunakan alat khusus/dokpri

Pemilik Perah Peternakan Sapi Sempat kebingungan mengenai limbah dari kotoran sapi lalu membuat sebuah tanki besar disertai alat putaran ditengah untuk mengolah kotoran sapi menjadi"biogas". Bio gas dapat membantu meringankan ekonomi keluarga karena bio gas dapat digunakan sebagai gas elpiji dan juga dapat menghasilkan energi listrik. Peternak mengatakan "semenjak adanya pembuatan biogas ini kebutuhan dapur menjadi hemat tidak mengeluarkan uang bulanan yang besar". Tetapi syarat membuat biogas ini harus mempunyai kurang lebih 5 ekor sapi karena limbah yang dihasilkan banyak serta tempat peternakan yang luas. " Masalah menjadikan Solusi melalui limbah kotoran yang menghasilkan energi digunakan dalam sehari-hari, yaitu menjadi biogas yang diolah langsung oleh masyarakat Cisaat."

Pengelolaan BIOGAS dari limbah kotoran sapi/dokpri
Pengelolaan BIOGAS dari limbah kotoran sapi/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun