Mohon tunggu...
Syfah nur Kaffah
Syfah nur Kaffah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

warna favorit unggu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lansia Sehat, Produktif, dan Mandiri

22 Maret 2024   00:08 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

            Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia. Sebuah sarana dimana manula diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktifitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan manula. Namun di bagian Negara Asia, panti jompo merupakan hal yang masih kurang diterima masyarakat dikarenakan pola pemikiran untuk menghormati yang lebih tua masih melekat dalam jiwa penduduk asia.

            Pada jaman ini, masyarakat telah memasuki era moderenisasi sehingga timbulnya perubahan-perubahan pola pikir dan sikap masyarakat. Salah satu dampak negatif moderenisasi adalah tumbuhnya sikap individualistik. Sikap ini menyebabkan masyarakat merasa tidak membutuhkan orang lain dalam beraktifitas, padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Sehingga masyarakat cenderung bersaing mengejar tujuan pribadi. Hal ini menyebabkan waktu dan pikiran yang tersita.

            Ketika sikap ini dibawa kerumah, masing-masing individu akan lebih fokus kepada keluarga inti. Sehingga bagian keluarga yang sudah mulai menua kurang mendapat perhatian dan perawatan dari anak cucu mereka. Keluarga yang tidak mampu merawat akhirnya menempatkan manula mereka di panti jompo. Tentunya hal ini membuat para manula merasa tersisihkan ketika harus ditempatkan ke tempat dengan bangunan dan fasilitas seadanya tersebut.

            Terkadang, bangunan dan fasilitas yang seadanya itu membuat para manula merasa tidak nyaman dan tidak betah. Namun seringkali karena tidak ada pilihan para manula merasa terpaksa dan tidak senang yang kemudian dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

            Salah satu upaya kami agar lansia tidak terkena penyakit yaitu dengan mensosialisasikan kesehatan melalui anjuran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi lansia. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dipengaruhi oleh karakteristik lansia antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, pilihan media pendukung pemaparan arahan tentang PHBS dan kondisi tempat tinggal. Karakteristik lansia tidak dapat disesuaikan karena sudah menjadi ciri kepribadian masing masing lansia. Namun perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran kesehatan kepada lansia agar mampu mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat dengan tepat.

            Lansia perlu menjaga dirinya sendiri (secara mandiri) dan menjaga kesehatannya tanpa terlalu bergantung pada orang lain. Implementasi PHBS yang sukses adalah tantangan dalam menghasilkan peningkatan kesadaran sosial dan perubahan perilaku, serta keterampilan, sikap, dan dimensi perilaku untuk mengubah perilaku kesehatan yang positif. PHBS yang dilakukan oleh lansia dapat memberikan faedah bagi lansia dalam perjalanan akhir kehidupan mereka. 

Lansia yang menerapkan perilaku sehat misalnya makan sehat, berhenti merokok, dan berolahraga secara teratur terbukti memiliki ingatan yang lebih baik daripada orang yang lebih muda. Lansia yang memiliki perubahan perilaku lebih baik, sangat diperlukan dan berguna untuk pencegahan penyakit, kesejahteraan serta kualitas hidup lansia. Peningkatan pesat jumlah lansia yaitu 680 juta orang harus dibarengi dengan kualitas hidup lansia yang baik. 

Lansia memerlukan perawatan kesehatan, komunikasi aktif, komunikasi bersama teman, perkembangan intelektual dan hubungan yang konsisten dalam hidup. Lansia memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan itu sehingga lansia dapat tercapai kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup mencakup kesehatan fisik, kesehatan mental, kemandirian, hubungan sosial, kepercayaan diri sesuai lingkungannya.

METODE

            Sasaran kegiatan di Satuan Pelayanan Rehabilitas Sosial Lanjut Usia Karawang dengan jumlah 20 lansia, bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan tentang lansia Sehat, Produktif dan Mandiri yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan para lansia di Satuan Pelayanan Rehabilitas Sosial Lanjut Usia Karawang. Penyuluhan ini mengumpulkan data melalui angket atau kuesioner yang dibagikan saat penyuluhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun