3. Interpretasi Visceral Fat yaitu pengukuran lemak yang ditemukan di perut dan sekitar organ vital.
4. Subcutaneous Fat adalah lemak yang berada di bawah kulit
5. Resting metabolism adalah jumlah kalori yang dibutuhkan untuk memasok tubuh dengan tingkat energi minimum yang berbeda dari setiap individu. Perbedaan tersebut tergantung pada usia, berat badan, komposisi dalam tubuh dan pengeluaran energi. Sekitar 60% - 70% energy yang diproduksi harian digunakan untuk resting metabolism.
6. Skeleletal muscle ratio adalah jumlah massa skeletal muscle dalam hal total berat badan dan dinyatakan dalam persentase.
Perkembangan teknologi
1. Bioimpedansi Listrik (BIA): BIA adalah teknologi yang umum digunakan dalam monitor lemak tubuh. Ini bekerja dengan mengirimkan arus lemah melalui tubuh dan mengukur impedansi lestriknya. Berdasarkan resistansi tersebut, perangkat dapat mengestimasi persentase lemak tubuh. Perangkat BIA yang lebih canggih dapat memberikan hasil yang lebih akurat dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat hidrasi tubuh.
2. Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DXA): DXA adalah teknologi pemindaian tubuh yang awalnya dikembangkan untuk mengukur kepadatan tulang, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur komposisi tubuh secara keseluruhan, termasuk lemak, otot, dan tulang. Meskipun akurat, DXA biasanya tersedia di fasilitas medis atau penelitian dan kurang umum di kalangan pengguna umum karena biayanya yang tinggi.
3. Teknologi Bioimpedansi Multifrekuensi (MF-BIA): MF-BIA adalah perkembangan dari BIA yang menggunakan beberapa frekuensi arus listrik untuk mengukur komposisi tubuh dengan lebih akurat. Dengan menggunakan frekuensi yang berbeda, MF-BIA dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang komposisi tubuh, termasuk tingkat lemak dalam segmen tubuh tertentu
4. Perangkat Bergerak dan Wearable: Perkembangan terbaru dalam monitor lemak tubuh adalah integrasi teknologi ini ke dalam perangkat bergerak dan wearable seperti smartwatch dan armband. Perangkat ini menggunakan sensor yang dikenakan pada tubuh untuk mengukur parameter seperti denyut jantung, aktivitas fisik, dan kadana-kadana komposis tubuh termasuk lemak tubuh. Ini memberikan kemudahan penggunaan dan pemantauan yang lebih kontinu bagi pengguna.