Mohon tunggu...
syera azzahra
syera azzahra Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Nilai Tukar terhadap Inflasi di Indonesia

19 Maret 2024   17:11 Diperbarui: 19 Maret 2024   17:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya ada yang tau apa itu Nilai tukar? Nilai tukar atau Kurs merupakan nilai tukar antara dua negara yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Nilai tukar memiliki peran penting dalam perdagangan internasional yaitu:

  • Investasi.
  • Pariwisata.
  • stabilitas ekonomi suatu negara.

Ada dua jenis nilai tukar yang dipakai yaitu:

  • Kurs nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar mata uang satu negara dengan mata uang negara lain
  • Kurs rill adalah nilai tukar yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain.

     Kurs menggambarkan harga dari suatu mata uang terhadap mata uang negara lainnya, juga merupakan harga dari suatu aktiva atau harga aset. Kurs memiliki pengaruh yang sangat besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro ekonomi.

Selanjutnya yaitu Inflasi, Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

     Inflasi di Indonesia tertinggi dalam tujuh tahun terakhir pada Juli 2022, yang tertinggi sejak Oktober 2015 yaitu 6,25%. Pada Desember 2023, inflasi inti Indonesia tercatat sebesar 1,8% yoy, yang terendah sejak Desember 2021. Inflasi inti Indonesia selalu di bawah inflasi headline sejak Juni 2021. Inflasi tahun 2023 merupakan inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir. Inflasi dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi, seperti kenaikan biaya produksi, permintaan yang lebih tinggi dari suplai yang tidak mencukupi, atau kenaikan harga komoditas global. Inflasi dapat mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

https://www.bantennews.co.id/pemkab-tangerang-klaim-punya-9-strategi-kendalikan-laju-inflasi-daerah/
https://www.bantennews.co.id/pemkab-tangerang-klaim-punya-9-strategi-kendalikan-laju-inflasi-daerah/
     Hubungan Nilai tukar rupiah terhadap inflasi di Indonesia lebih kompleks dan tidak terlalu signifikan. Faktor-faktor lain seperti suku bunga, jumlah uang beredar, dan jumlah bagi hasil juga memiliki pengaruh terhadap inflasi. Kebijakan pemerintah dalam sektor ekonomi (fiskal dan moneter) dengan tujuan mengendalikan inflasi haruslah dibarengi dengan kontrol agar upaya tersebut dapat juga berdampak terhadap nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Nilai tukar terhadap inflasi di Indonesia tergantung pada berbagai faktor, antara lain:

  1. Depresiasi nilai tukar: Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, harga barang dan jasa akan naik, yang akan mendorong inflasi.
  2. Inflasi: Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kebalikan dari inflasi, yang disebut deflasi.
  3. Depresiasi rupiah: Kurs rupiah semakin melemah ketika inflasi yang tinggi terhadap negara-negara lain, yang akan mendorong kenaikan harga barang dan jasa.
  4. Faktor kejutan: Karakteristik inflasi Indonesia yang cukup rentan terhadap kejutan-kejutan dari sisi penawaran memerlukan kebijakan-kebijakan yang sesuai.
  5. Koordinasi antara Pemerintah dan Bank Indonesia: Bank Indonesia mengatur sasaran inflasi bersama Pemerintah, yang berhubungan erat dengan nilai tukar rupiah.
  6. Jumlah uang beredar: Jumlah uang beredar yang tinggi dapat mendorong inflasi.
  7. Suku bunga: Suku bunga yang rendah dapat mendorong inflasi, sebab biaya penggunaan uang akan lebih murah.
  8. Permintaan uang: Permintaan uang dapat mendorong inflasi, karena jika permintaan uang lebih tinggi dari suplai uang, maka harga uang akan naik.
  9. Faktor eksternal: Faktor eksternal seperti perubahan harga minyak, perubahan harga komoditas, dan perubahan harga barang dan jasa di luar negeri dapat mendorong inflasi.

Bank Indonesia menetapkan sasaran inflasi untuk tiga tahun ke depan, yang diwujudkan dengan koordinasi antara Pemerintah dan Bank Indonesia. Sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk tiga tahun ke depan adalah periode 2022-2024, masing-masing sebesar 3,0%, 3,0%, dan 2,5%, dengan deviasi masing-masing 1%. Angka target inflasi dapat dilihat pada situs Bank Indonesia atau situs instansi Pemerintah lainnya seperti Kementerian Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, atau Kementerian PPN/Bappenas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun