Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memiliki nilai-nilai luhur. Setiap sila mengandung karakteristik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sehingga dalam sila satu sampai sila kelima memiliki kaitan yang erat. Gotong-royong dan sikap persatuan adalah sebagian contoh kehidupan nilai luhur dari sila ketiga Pancasila yang akan membawa bangsa Indonesia arah persatuan.
 Nilai Gotong-royong akan menguatkan tali persatuan bangsa Indonesia. Gotong-royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk dapat mencapai tujuan bersama. Gotong-royong merupakan budaya yang turun-temutun dari nenek moyang kita dan telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini sangatalah dibutuhkan. Budaya gotong-royong mempunyai peran yang besar dalam mengatasi pandemi Covid-19. Salah satunya adalah bersama-sama saling bahu-membahu dan selalu mematuhi protokol kesehatan agar pandemi ini segera berakhir.Â
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak dapat dipungkiri akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang tidak stabil. Maka dari itu Indonesia memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Sampai sekarang ini karantina wilayah mandiri atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dinilai menjadi salah satu langkah yang cukup efektif untuk menekan angka penularan Covid-19. Hal ini diatur di dalam Pasal (1) Ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan.Â
Namun dalam penerapannya tentu ada dampak positif dan negatif yang di timbulkan dari sistem ini. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pelaksanaan karantina wilayah atau PSBB bisa lebih efektif dalam menekan munculnya kasus baru atau memperlambat penyebaran Covid-19 pada daerah-daerah yang tingkat penyebarannya tinggi jika dengan dilaksanakan dengan sistematis dan terencana.Â
Ada beberapa dampak yang terjadi dibalik penerapan PSBB. Dampak ekonomi sangatlah dirasakan oleh warga masyarakat. Sekarang sudah cukup banyak berita tentang para pegawai yang akhirnya dirumahkan. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Dimana sebagian masyarakat kehilangan pendapatan, tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, terutama pada rumah tangga miskin dan menengah. Keadaan ini menyebabkan daya beli dan konsumsi masyarakat turun. Selain berdampak bagi rumah tangga pandemi Covid-19 juga berdampak pada UMKM, yang saat ini tidak dapat melakukan kegiatan usaha dan terganggu kemampuannya dalam memenuhi kewajiban.
Lamanya durasi PSBB atau karantina wilayah secara mandiri itu juga dapat memicu permasalahan sosial atau konflik. Hal ini terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat dengan pemerintah dalam upaya menyelesaikan pandemi ini. Penurunan perekonomian terjadi hampir di segala bidang seperti perekonomian pariwisata, industri, kesehatan dan perdagangan, karena masyarakat dianjurkan untuk tidak berkerumun, membatasi kegiatan di luar rumah dan menjaga jarak. Indonesia dihadapkan dengan banyak persoalan dalam aspek ekonomi akibat dari pandemi Covid-19, sehingga gotong-royong sangatlah dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan selama masa pandemi ini.Â
Pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap sektor industri pariwisata di Indonesia dan seluruh dunia. Hal tersebut di karenakan menurunnya permintaan dari wisatawan domestik maupun manca negara. Drastisnya penurunan permintaan ini disebabkan oleh pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan yang dilakukan oleh banyak negara yang berusaha membendung penyebaran Covid-19 yang bisa berakibat fatal bagi suatu negara. Indonesia sebagai contohnya, karena merupakan sebagai salah satu negara yang menjadi pilihan tujuan wisata juga terkena imbasnya akibat pandemi ini.Â
Kondisi ini juga memicu penurunan ekonomi pada sektor perdagangan. Berbagai sektor di Indonesia juga terkendala dalam proses operasi, seperti pabrik-pabrik yang harus menghentikan proses operasi karena kondisi yang tidak memungkinkan. Kondisi perekonomian di Indonesia saat ini perlu adanya upaya pemulihan yang menjadi fokus baru dalam upaya penanganan.Â
Hal yang wajib diprioritaskan pemerintah demi menghindari atau setidaknya meminimalisasi dampak yang ditimbulkan akibat dari krisis ekonomi yang terjadi selama masa pandemi ini adalah fokus pada aspek kesehatan masyarakat. Pemerintah perlu lebih fokus untuk mambuat kebijakan jangka pendek yaitu terutama pada aspek kesehatan masyarakat serta tenaga medis. Pemerintah juga perlu terus mencermati dan mengevaluasi pekembanagan dalam penanganan pandemi Covid-19 agar berlangsung secara efektif.Â
Fokus penyelesaian memang bukan hanya pada persoalan kesehatan tapi juga hal lainnya. Dalam hal kesehatan, pemerintah juga ingin agar tidak terlalu banyak masyarakat yang terpapar Covid-19.Sebab jika pemerintah meminimalisasi dampak dari aspek kesehatan, maka selanjutnya dampak ekonomi pun akan dapat ditanggulangi lebih cepat.Â
Oleh sebab itu, dukungan dan kerja sama dari masyarakat sangatlah dibutuhkan agar Indonesia bisa segara melewati masa pamdemi ini. Marilah kita hapus perbedaan politik, suku, agama, ras, dan budaya. Sekarang saatnya kita bersatu bersama-sama bergotong royong menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat diharapkan selalu patuh terhadap upaya-upaya yang dikeluarkan pemerintah. Dengan mematuhi peraturan pemerintah dan menjaga kesehatan lingkungan, kita berharap pandemi ini segera berakhir. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangulangi masalah pandemi, masyarakat harus berpartisipasi atau ikut serta dalam membantu pemerintah untuk dapat segera keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H