Mohon tunggu...
Syehfudit
Syehfudit Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong@SDNegeriSidomulyo

Traveling@Menulis@Membaca#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menempa Bahagia

8 Agustus 2024   08:41 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa bahagia tumbuh yang menempa rindu

Terwujud dalam sikap dan prilaku diri

Terpancar seperti mentari pagi yang menghangatkan

Bagaikan nafas yang menemani jiwa dan raga

Tumbuh dan terus tumbuhlah rasa itu ..

Mengakar kedalam palung jiwa terdalam

Merawatnya dalam kefanaan yang gamang 

Agar dapat disemai pada akhir masa

Menakarnya pada timbangan kesadaran yang beku

Menjaganya agar tetap utuh dan terus terisi

Sebagai bekal jalan hidup dalam kebijaksanaan 

Pada kenaifan kehidupan dunia 

Bukan pada akhir cerita hidup yang pilu

Namun pada rasa kebahagiaan yang hakiki

Menyemaikannya pada semesta duniawi

Sebagai bekal akhir jalan cerita kehidupan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun