Mohon tunggu...
Syehfudit
Syehfudit Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong@SDNegeriSidomulyo

Traveling@Menulis@Membaca#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersesat Pada Terminal Kehidupan

19 Februari 2024   11:43 Diperbarui: 19 Februari 2024   11:47 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersesat dalam titik perjalan kehidupan yang aku lalui

Tak lagi ingat akan kematian yang kita miliki sebagai jalan kembali

Menggenggam dan menguncinya dalam kotak asa keabadian diri

Penuh kesombongan dan pongah diri pada dunia ini

Memaksa hati dan nurani menjadikannya mati  

Sebagai episode lanjutan jalan kehidupan yang fana ini

Karena pada akhir dan ujung setiap cerita kehidupan ini

 Sejatinya adalah melalui cara kematian yang suci

Agar kembali dalam keabadian dekapan sang Ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun