Mohon tunggu...
Syehfudit
Syehfudit Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong@SDNegeriSidomulyo

Traveling@Menulis@Membaca#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersesat Pada Terminal Kehidupan

19 Februari 2024   11:43 Diperbarui: 19 Februari 2024   11:47 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam fananya ruang dan waktu aku berjalan

Memunguti setiap detik,menit, jam, hari,minggu, bulan, dan tahun

Dan merangkainya menjadi sejarah perjalanan kehidupan

Yang akhirnya membuatku terparkir pada terminal kehidupan

Tak dapat beranjak walau sekedar untuk maju ataupun mundur berjalan

Hanya berputar-putar tanpa arah berotasi dalam rutinitas kehampaan

Melupakan atau bahkan tidak lagi ingat akan tujuan akhir kehidupan

Sebagaimana janji nya kepada Tuhan atas tiap insan pada kelahiran

Silau akan fatamorgana indahnya dunia yang melalaikan

Terjebak oleh ruang waktu dan hiruk pikuk permainan

Menyisakan rasa ekstase fana tentang suatu keabadian pada dunia ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun