Mohon tunggu...
Syehan Althaf Nattraya
Syehan Althaf Nattraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Hubungan Internasional dengan hobby berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dominasi Korea Selatan 2024 : Fenomena Korean Wave Di Indonesia

23 November 2024   15:10 Diperbarui: 23 November 2024   15:29 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aespa. Foto: Instagram/@aespa_official

Korean Wave sedang marak di banyak negara. Ini adalah hasil dari upaya Korea
Selatan untuk menyebarkan budayanya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat
Indonesia mulai mengenal beragam budaya Korea, termasuk drama, film, musik, acara
televisi, festival budaya, masakan dan makanan khas Korea, elektronik, mode, gaya hidup,
hingga kosmetik dan produk kecantikan (makeup dan skincare).Saat ini, Korean Wave sedang
marak di Indonesia, terutama di kalangan remaja, berdampak pada generasi milenial.
Mayoritas remaja Indonesia menyukai K-Pop dan drama Korea. Para remaja
Indonesia secara tidak disadari mengkonsumsi budaya Korea. Mereka sangat antusias
terhadap maraknya Korean Wave di Indonesia. Namun, sebagai anak Indonesia, mereka
diharapkan dapat bersikap kritis terhadap budaya Korea dan tetap menjaga budaya lokal
mereka. Remaja yang menyukai K-Pop diharapkan lebih terbuka pada budaya bangsa mereka
dan tidak menutup mata atau telinga pada musik pop Indonesia atau budaya lokal Indonesia
lainnya karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Ada berbagai bukti dan contoh fenomena Korean Wave yang terjadi di Indonesia dan menjadi
tren baru bagi generasi muda, antara lain.


Fenomena Korean Food

Makanan Korea, juga dikenal sebagai "K-Food", merupakan salah satu bagian dari
penyebaran kebudayaan Korea Selatan yang semakin populer di Indonesia. Seiring
berkembangnya tren K-Pop dan K-Drama, banyak restoran dan kafe di Indonesia mulai
menyajikan menu dengan makanan Korea, bahkan ada banyak kafe dan restoran khusus
Korea di pusat-pusat kota. Berkembangnya makanan Korea di Indonesia juga mendorong para pedagang jajanan
jalanan untuk memulai bisnis mereka sendiri, terutama dengan hadirnya Korean Street Food
yang sering diadakan pada acara tertentu. Minimarket juga sering menjual makanan siap saji
dan berbagai camilan Korea. Berbagai macam jenis dan keunikan makanan Korea membuatnya semakin diminati
oleh masyarakat Indonesia. Tidak jarang kita melihat anak muda di Indonesia yang memulai bisnis makanan Korea atau hanya nongkrong cantik menikmati makanan dari negeri ginseng tersebut.


Fenomena Korean Drama


Salah satu istilah yang paling umum dikenal orang ketika berbicara tentang
gelombang Korea adalah K-Pop. Ini adalah sebutan untuk musik pop Korea dan secara
harafiah merupakan kepanjangan dari Korean Pop. K-Pop telah berkembang menjadi budaya
populer di Korea Selatan bukan hanya karena musiknya saja, tetapi juga karena tarian yang
dilakukan oleh setiap penyanyi Korea Selatan menjadi "selling point" tersendiri. Karena
tujuan dari K-Pop adalah untuk menginvasi budaya orang lain, banyak orang
Selain itu, drama Korea Selatan dapat memiliki dampak yang signifikan pada industri
film Indonesia, misalnya dengan menggunakan drama Korea Selatan sebagai model untuk
pembuatan sinetron. Selain itu juga mendorong pengembangan budaya populer lainnya,
seperti K-Pop, gaya berpakaian artis Korea Selatan, makeup, dan bahkan munculnya restoran
Korea Selatan, kursus bahasa, dan toko pernak-pernik. Kemunculan Korean wave di
Indonesia mulai terasa melalui K-Drama, seperti munculnya komunitas penyuka K-Drama,
munculnya toko online yang menjual barang Korea, pembukaan pusat kebudayaan Korea dan
universitas yang menawarkan program studi terkait Korea, dan munculnya K-Pop dan K-
Style.


Fenomena Korean Style


Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia saat ini, adalah
rumah bagi jutaan pecinta K-pop dan penggemar K-pop. Pada tahun 2019, Twitter
mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-tweet tentang artis Kpop. Sepanjang
tahun 2019, dan Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Korea Selatan dan Thailand.
Indonesia menempati posisi kedua untuk jumlah penayangan video K-pop di YouTube
berdasarkan negara. Kualitas atau penampilan bahan atau barang lain yang membedakannya dari pakaian
dan pakaian jadi lainnya adalah yang membedakan budaya pop Korea, khususnya tren
fashion, dari pakaian lain. Busana Korea dianggap unik karena menampilkan warna-warna
cerah pada pakaian dan mudah menyatu dengan tubuh dan warna kulit Asia. Dalam suatu
budaya, mode adalah gaya pakaian yang populer. Dalam berbagai bentuk, busana telah
menjadi gaya hidup masyarakat modern.


Budaya Bahasa Korea


Generasi milenial juga sering menyelipkan kata-kata bahasa Korea dalam kehidupan
sehari-hari mereka, seperti annyeong, saranghae, hyung, dan hwaiting. Ini sebetulnya dapat
menjadi peluang untuk mendorong generasi milenial untuk lebih memahami bahasa asing
seperti bahasa Korea. Generasi muda di Indonesia mengalami dorongan untuk belajar bahasa
Korea. Mereka tidak hanya mengkonsumsi hal-hal yang berbau Korea, seperti idola dan
musik Kpop, tetapi juga menghasilkan sesuatu yang membanggakan menggunakan bahasa
Korea. Ternyata bukan hanya minat penduduk Indonesia untuk mempelajari budaya Korea
seperti musik Kpop ataupun Kdrama yang semakin meningkat, namun minat belajar bahasa
Korea pun semakin bertambah. Sebuah laporan dari Korean Educational Statistics
Service menunjukkan peningkatan total pelajar Indonesia dari angka 1.025 di tahun 2014
hingga 1.613 di tahun 2019 yang melanjutkan studinya di negeri Ginseng itu. Terlebih adanya
beasiswa pemerintah Korea seperti Korean Government Scholarship untuk jenjang S1 hingga
S3 juga merupakan pendorong banyak generasi muda yang tertarik belajar bahasa Korea
ataupun melanjutkan kuliah di sana.

Jumlah besar Korean Wave di Indonesia tidak terpengaruh oleh era modern. Korean
Waveters menyebar melalui perangkat sosial media dan internet, yang dapat diakses dengan
cepat, terutama di kalangan generasi milenial. Remaja menghargai lirik lagu K-Pop dan
sering menyanyikannya di tempat umum, seperti di kelas, dan di tempat lain. Tidak hanya
bernyanyi, banyak remaja senang mengikuti tantangan menari K-Pop yang sedang marak di
sosial media. Secara tidak langsung, fenomena Korean Wave di Indonesia menunjukkan bagaimana
negara Korea Selatan mampu mendominasi negara-negara di luar Asia Timur, seperti
Indonesia. Dan jika dilihat lebih jauh, budaya Korea sudah sampai di barat dan menjadi trend
baru bagi banyak anak muda.


Source:
Catherine Valenciana, Korean Wave; Fenomena Budaya Pop Korea Pada Remaja
Milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, Vol. 8, No. 2, Desember 2022. (205-214), Hal. 205.
Tren kuliner korea di Indonesia berawal dari akulturasi budaya. Diakses di
https://kaltimfaktual.co/tren-kuliner-korea-di-indonesia-berawal-dari-akulturasi-budaya/
Idola Putri, K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. Jurnal ProTVF,
Vol. 3, No. 1, (68-80), Hal. 73.
Shitara Jannah, pengaruh korean wave dalam fashion style pada remaja Indonesia.
Jurnal JISE, Vol. 1, No. 3, (11-20), Hal. 15.
Fatimazuhroh, fenomena K-Popers di Indonesia dan bahasa korea. Lister.co.id
diakses di https://lister.co.id/blog/fenomena-k-popers-indonesia/

"Artikel ini sebagai syarat Tugas I Mata  Kuliah HIK Asia Timur dengan Dosen Pengampu : Gulia Ichikaya Mitzy, S.IP., M.A."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun